Thursday, October 22, 2009

new: part 36 (update!)

Mau lanjut nih kawan. Maaf ya kalo lama. Oh ya… maaf kalo cerita nya making a nyambung dan aneh.. sedang mumet.
Rahasia: sebenarnya saya ga tau ni cerita akan berakhir gimana. Liat nanti aja ya. Oke guys, here we go!! Capcusss!

Patton garuk garuk kepala. Mau jawab apa enggak ya??
“Ngggh… mau melakukan ekspedisi… menurut jurnal kakek gue” jawab Patton akhirnya. Oik dan Gita malah heran.
“Ekspedisi kayak gituan? Kayak di film aja. Emang barang yg kalian cari apa? Tau gitu dimana??” Tanya Gita seakan akan menyudutkan ICPD.
“Hmm… makanya kita mau buktiin!! Gimana sih loe” Debo menjawab.
“Jangan kasih tau ya” kata Cakka. Gita dan Oik mengangguk. Hujan makin deras, udah gak gerimis lagi. Oik menghentakkan kakinya berkali-kali.
“Kenapa lo ik?” Tanya Irsyad.
“Kebeleet!! Kelamaan nih!! Anterin lah!!” request Oik. Gita mengangguk2 setuju. GUBRAK. Dimana ICPD taro muka mereka kalau mereka tau mereka harus nganterin dua cewek freak ini ke toilet yg ada gara2 kebelet pispi?
“Yaudah. Sekalian aja sama kita. Searah kok” kata Cakka.
“Ya udah Capcuss!!” gita menarik tangan oik. ICPD hanya pasrah.
###
Om Riyo ternyata masih terjaga. Dia masih mengawasi Oik. Dan Om riyo rencananya akan membuntuti oik. Ga peduli sama hujan yg deras ini. Go Om!
###
“nah, ada phon gede kan tuh? Toilet ke kanan, kita ke kiri! Udah ya!!” kata Debo. Gita menarik tangan debo.
“Mau kemana?? Tungguin dong!!” kata Gita takut.
“Idih ni anak…” gumam Cakka, Patton, Irsyad.
“Ada oik kan?” kata Debo.
“Aku takut tau!! Kalo kita diculik gimana?? Mau tanggung jawab??” ancam Oik. Debo menunduk. Melihat kea rah teman temannya. Member kode, “gimana??”. Patton maju.
“yaudah kita tungguin, tapi cepet!! Pulang juga sendiri ya!” kata Patton akhirnya. Oik dan GIta mengangguk senang.
###
Sampai lah mereka di toilet jadi-jadian. Tempatnya seadanya sih. Gita dan Oik pun memenuhi panggilan alam. ICPD menunggu di luar.
“Ah dasar. Baru pertama tau g ague nungguin cewek pispi kayak gini” keluh icad.
“Iya sama. Mau taro dimana muka gue?” keluh Cakka juga.
“Parah, mana hujan gini lagi” keluh Debo.
“Tapi… ada yang seneng deh kayaknya…” Kambuh sifat jail patton. Ia melirik Cakka. Cakka menyadarinya.
“Apa lo?? Maksud loe apa liatin gue kayak gitu hahh??” Cakka melotot.
“Ada Oik kan? Lo gak seneng?” Tanya Debo nimbrung.
“Enggak. Biasa aja. Kok kalian sih yang repot?? Mau tau aja privasi orang” kata Cakka. Cak? Ga salah ngomong? Dasar Cakka, kalau kamu ngomong gitu berarti bener dong kamu suka Oik?? Makin meyakini IPD kalau kamu suka oik!! Gimana sih cak?? (Cakka: Yah, kak! Ketahuan deh. Kan Cuma kakak yg tau. Hmm… gimana ya? Aku juga bingung aku suka sama oik apa enggak. Tapi.. ah! Ga tau pusing deh. Ssst jgn bilang siapa2 yua kak!).
“Nah lo!! ‘privasi’! berarti bener dong!!!” kata Irsyad.
“Ii… bu… bukan.. gitu..” Cakka ga tau mau jawab apa. Haha.
“hayo loh, mau jawab apa lo??” sudut Patton.
“Gue..” Krieeet… pintu toilet terbuka. Oik dan Gita selesai.
“Udah?” Tanya Debo.
“Udah, thx udah nungguin” kata Oik dan Gita kompak.
“Udah sono pulang” kata Irsyad.
“Sip. Semoga kalian selamat ya” pesan Oik.
“Okeh, dah sana!!” kata Patton yang gak sabaran. Oik dan Gita pun berlalu. Entah keadaan mereka. Ga ada yang peduli. Kecuali 1 orang, ya cakka tentunya.

Saat di jalan, cakka terus melihat ke belakang. Irsyad risih, lalu bertanya.
“Ada apa sih?” Tanya Irsyad. Cakka melihat ke belakang lagi. Kiri, kanan. Manggut2. Menatap irsyad, menggeleng. Gak jelas nih orang, sakit.
“Kenapa woooy???!” Irsyad greget.
“Kalian yakin, Oik dan Gita hapal jalan pulang?” tnya Cakka. Kayaknya ia khawatir. (Cakka: Bukan kayaknya lagi kak!! Aku takut Oik kenapa2. Deg deg) ah ciee. Ehm, back to the story.
“hah? Kok..??” irsyad rada kaget juga cakka tiba2 nanya gituan. Patton mendengarnya, jadi ikut khawatir juga.
“Iya juga sih. Cewek gitu, secara kalau di hutan gimana..” komen debo.
“Aduh, kalau mereka sampe ilang aja ya, salah kita” kata Patton malah memperkeruh masalah.
“Kira2 mereka sela…” kata kata cakka terpotong saat mendengar suara jeritan. Cakka sangat mengenal jeritan itu. Ya, Oik dan Gita.
“Ih, suara apaan??” Tanya Irsyad.
“Ga tau. Kayak suara cewek” kata Debo.
“Itu Oik sama Gita!!! Ada sesuatu dgn mereka!” kata Cakka panik, tanpa piker panjang ia langsung balik arah.
“Woy!! Cakka!” teriak Patton, menyusul. Debo dan Irsyad bertatapan. Debo mengangkat bahu. Debo dan Irsyad pun ikut menyusul.

Bersambung…
Waduh! Ada apa nih sama Oik dan Gita? Hujan, malem2 lagi?? Huah. Jadi tegang. So, tunggu kelanjutannya ya. Gomen nasai yua pendek…

No comments:

Post a Comment