Sunday, August 4, 2013

[FF] How We Met (#16 - END)


How We Met - EXO-K Fantiction
Cast     : EXO-KIDS J
Genre  : Action / Friendship
Rate    : K ofcourse!
Chapter: 16 - end

#16 Fire and Water united – Chanyeol
Pemuda itu, Chanyeol. Ia bergegas masuk ke dalam rumah yang terbakar itu. Apinya sangat besar, tapi itu bukan masalah. Hanya saja, asap membuat matanya panas, dan begitu sulit mencari dimana letak anak dari ibu itu. Hingga, Chanyeol mendengar suara tangisan samar. Anak-anak itu di kamar! Dengan cepat, Chanyeol menggendong mereka, dan menembus api yang super panas itu. Jaket yang ia pakai sudah hampir terbakar.
Kraak... kraaak... kayu di rumah itu sudah rapuh terbakar api, Chanyeol harus cepat keluar. Dengan satu lompatan, Chanyeol keluar dari rumah itu. Sang ibu berteriak keras saat anaknya selamat.
“My baby!”
“Uhuk! Uhuk!” Chanyeol terbatuk. Suho dan Kyung Soo menghampirinya.
“Are you crazy! You could kill your self in there!” Suho membantu Chanyeol bangun.
“But I dont.”
BOOOOM! Terjadi ledakan besar. Api pun semakin besar.
“The fire is getting bigger, Suho... please.”
“Okay,” Suho menelan ludah. Ini akan terlihat aneh, pasti orang-orang akan mengiranya orang aneh. Tapi, saat itu juga, Chanyeol kembali berlari ke arah rumah itu.
“Hey!” Kyung Soo berteriak. Suho mendesah,
“Crazy man. Kyung Soo, stay here.” Suho pun menyusul Chanyeol.
Chanyeol menoleh kebelakang mendapati Suho yang berlari menyusulnya.
“Back off, man! It’s dangerous!” kata Chanyeol.
“and let you do this? What you gonna do, huh?”
Chanyeol menghela napas. Apa yang ia akan bilang? Ia akan menggunakan kekuatan spesialnya. Ya, kekuatan yang sedari dulu ia simpan. Dan ia akan mengatakannya pada orang di depannya ini? He’s gonna freak out when he knows! Chanyeol menyerah, melihat tatapan Suho yang terlihat bingung, marah, dan khawatir.
“Okay, okay, I have superpower. Aku akan menyerap apinya, that’s my specialist.”
Suho malah tersenyum. Chanyeol menatap Suho aneh.
“Y-you... dont freak out?”
“What for? Because, I got your back up.”
Suho pun mulai mengeluarkan air dari tangannya. Chanyeol melongo,
“You have superpower too!”
“Yeah, crazy man, so hurry up or this house blow!” Chanyeol mengangguk, ia pun menjulurkan tangannya, menyerap api ke dalam tangannya, magicly.
Dari kejauhan, Kyung Soo melihat api mulai mengecil, bahkan hanya tinggal asap-asap. Kyung Soo pun melihat pemadam kebakaran yang datang terlambat. Kyung Soo melirik Suho dan pemuda keluar diam-diam dari rumah. Sisa api, dibereskan oleh pemadam kebakaran.

#17 Last Member and we set – All
Suho dan Chanyeol tergesa-gesa keluar dari rumah yang terbakar itu, takut terlihat. Kyung Soo pun memanggil mereka untuk jauh dari keramaian.
“You guys are crazy. Suho, are you use my power?”
Suho mengangguk pelan. Wajahnya penuh dengan noda hitam, sama seperti Chanyeol.
“Yeah. But it cant be successful without his help.” Suho merangkul Chanyeol. Chanyeol tersenyum kecil.
“This-badass?”
“Hey! Dont call me that. I’m sorry okay, about teritory thing...” Chanyeol menepuk nepuk bahu Kyung Soo. Suho pun menjelaskan pada Kyung Soo bahwa  Chanyeol adalah orang terakhir, dan ia mempunyai kekuatan flame. Tak lama kemudian, dari jauh datang Kai, Sehun dan juga Baekhyun. Finally, they meet.
“Aku melihat asap mengepul, dan ternyata ada kebakaran. And... you all here.” Kata Sehun.
“Yeah, me too. Orang orang berlarian panik jadi aku kesini.” Baekhyun menambahkan.
“Yeah I’m—“ bipp bipp bipp! GPS di saku celana Kai berbunyi nyaring. Mereka semua bertatapan.
“He—he—he’s the last member!” kata Kai senang, menunjuk sosok asing Chanyeol, yang bersanding dengan Suho. Kyung Soo dan Suho tertawa.
“You do?” tanya Baekhyun dan Sehun menatap Chanyeol. Chanyeol mengedikkan bahu,
“Uhh... I dont understand what you guys are saying...”
“Dont worry, they our friends. They have superpowers too.” Kata Suho. Wajah Chanyeol langung cerah,
“Woah! I dont know! I tought that—“
“I was alone,” imbuh semuanya. Mereka pun tertawa bersamaan. Dengan singkat, Kai menjelaskan tentang keadaan. Tentang spark, GPS, XOXO, The Dark dan teman-temannya. Chanyeol mengangguk angguk saat diceritakan, dan ia nampak tertarik.
“Please please please, say yes.” Kata Kai, ia sudah lelah mencari mereka semua, yang ia inginkan sekarang hanya kata ‘Yes’ dari Chanyeol. Semua pun berharap begitu.
“Yes!”
“YAHOOOO!” Kai berteriak senang. Chanyeol pun menerima tepukan selamat datang dari para member yang lain.
“Welcome to the club, bro!”
“Yeah, we all set!”
“Let’s go home; XOXO basecamp.” Kata Kai.
Mereka pun melakukan huddle untuk melakukan teleportasi, tetapi Chanyeol menahannya,
“Wait, wait!”
“What’s wrong?” tanya mereka.
Chanyeol menghela napas, “Chanyeol, by the way.”
Mereka semua pun tergelak. They’re just to excited, sampai lupa bertanya siapa nama Chanyeol.

#18 We are one – EXO
“They set.” Mist menatap layar besar di depannya. Sosok 6 pemuda berkumpul. Spark membulatkan matanya.
“They set! Finally! Hubungi Kai, suruh ia kesini.” Perintah Spark. Mist mengangguk, dan menghubungi ke GPS Kai.
“Kai, you’re finished, rite?”
“Yes, Mist!”
“Then comeback,” kata Mist tersenyum.
“Aye, miss. We’re on the way.”
ZAAAP. Mereka ber-6 pun muncul di depan gerbang markas rahasia XOXO. Spark membukakan pintu untuk mereka. Saat masuk, semua terkagum-kagum kecuali Kai, he was here. Mereka pun ke ruang utama, dimana ada alat-alat canggih dan layar-layar besar. Mereka tersenyum melihat wajah-wajah mereka yang terpampang di layar besar itu.
“Welcome, everyone. I’m Spark, and this is Mist.” Spark memperkenalkan diri, begitu juga Mist. Mereka pun duduk di meja melingkar, mendengarkan lagi ceramah Mist yang tentu saja lebih detail dan jelas daripada penjelasan anak muda seperti Kai. Mereka semua tampak bersemangat.
“Any question?” tanya Mist.
Baekhyun mengangkat tangan, “How exactly, bulan purnama itu?”
Mist tersenyum kecil, “Toningt.”
Semua bertatapan. Spark mengalihkan.
“Aku tahu ini terlalu cepat buat kalian. Tetapi tenang, XOXO telah membuat alat-alat untuk menopang kekuatan kalian agar lebih besar, juga terkontrol.” Mist pun memencet tomol, dan di sebrang ruangan, dinding yang polos itu beputar dan menunjukkan tabung-tabung yang berisi kostum mereka berenam, beserta senjata penopang. Semua terlihat melongo.
“Cool!”
“Yeah, ini di desain sangat anak muda, dan tidak terlihat old-fashion seperti para superhero, kan?” Spark ingin tertawa melihat 6 anak muda itu. Mereka seperti anak kecil.
“And, kau tahu, kalian mempunyai lambang sendiri, sesuai kekuatan kalian masing-masing.”
Mist menatap mereka berenam, “And... your team named...”
Semua kini menatap Mist tegang, semoga nama tim mereka tidak norak atau semacamnya.
“...EXO.”
Mereka bertatapan, dan saling tersenyum. Mereka pun melakukan huddle, berdebat sedikit, dan mengumpulkan tangan mereka,
“We are one! Lets defeat The Dark! ASSSA!” teriak mereka berenam. Mist dan Spark tersenyum melihat mereka berenam, kekhawatiran mereka akan The Dark semakin berkurang. Ini bukan akhir cerita, tetapi ini awal bagi mereka, EXO.
FIN
AAAAAAAAAAAAAA!!! Selesai juga dooooong xD hyahahahahah I’m so glad I finished this story... untungnya, tidak ada problem dalam menyelesaikan cerita ini... (actually, sangat stuck di bagian Baekhyun, dan Chanyeol...) tapi akhirnya ke-solve juga. Hmmm, seperti yang dikatakan tadi, ini baru permulaan loh J cerita ini baru menceritakan gimana mereka bertemu.
Oke, here’s the fun fact of this story:
  • First, bayangkan mereka dengan kostum history/mama era yaaa J dan memang benar, itulah kostum mereka.
  • XOXO organitation terispirasi dari album mereka yang XOXO J
  •  Umur mereka sekitaran 16-18 tahun ya! Tebak siapa yang 16 dan siapa yang 18 tahun J
  • Rata-rata, disini mereka adalah orang yang terkasihani di bidang keluarga, hehe. Diantara mereka tidak ada yang punya orang tua lengkap, atau malah sudah tidak punya orang tua. Kecuali Baekhyun, yang terpisah dengan orang tuanya (dan gak tau masih idup apa engga) hehe.
  •  Di cerita ini, each member have different hometown. Daaan, ini bukan di Korea atau di negara manapun, I cant decided J
  • Spark and Mist Cuma karakter tambahan, they not kpop stars or actor or whatever. Hmmm, kata kalian Mist sama Spark itu baik apa enggak hayo?
  • Luhan jadi cameoooo! xD I told you, ini sebenarnya EXO keseluruhan, tapi aku ambil side EXO-K (atau exo-kids) nya dulu. Luhan muncul dengan kekuatan telepatinya (bocor deeh) haha
  • Cerita ini aku buat sangat singkat, gak bertele-tele. Dan cerita ini selesai sekitar 3-4 hari lah. Jadi maaf kalau amburadul dan lot of typos!
  • Akhir-akhir ini, aku selalu membuat FF dengan dua bahasa (atau tiga? Hehe). Gara-gara sering baca FF berbahasa inggris, hehe. Beside, I want to improve my english J and I know, my english is badddd grammar amburadul hehe J
  • Karakter yang sangat aku sukai adalah Suho dan Sehun tentu saja hahaha. But, I like Kai in here, makanya aku munculkan ia pertama kali.
  • Part bagian Baekhyun adalah hal yang paling memusingkan. Berkali-kali aku ganti cerita, dan akhirnya fix seperti ini. Cute face like Baekhyun aku rusak dulu, dia aku buat menjadi sangar (?)
  • Karena ini bergenre action dan fantasi, aku agak kesulitan di mendeskripsikan tempat dan alat-alat. Kelemahanku emang dibagian deskripsi, dan pengolahan kata. Maaaf T-T
  • -          Sekali lagi, cerita ini berhubungan dengan FF-ku yang sebelumnya... Kalau aku sempat, aku akan buat yang EXO-M.
  • Terakhir, FF ini diakhiri dengan blabbering author yang sangat panjang xD 
Thankyou dan maaf yang sebesar-besarnya *bow*
Question:
  •  Malam ini The Dark akan muncul! Dapatkah mereka mengalahkan The Dark?
  • Apakah mereka akan mengalahkannya ber-12?
  • Apakah EXO-men akan muncul? J


[FF] How We Met (#11 - #15)


How We Met - EXO-K Fantiction
Cast     : EXO-KIDS J
Genre  : Action / Friendship
Rate    : K ofcourse!
Chapter: 11 - 15

#11 I hate bad guys! – D.O. (Kyung Soo)
Kyung Soo membereskan barang-barangnya dari meja dan menutup tasnya rapi. Ia sedikit mebenarkan kacamatanya, dan melangkah keluar kelas. Selama ia lewat, tidak sedikit yang menggodanya. Seperti “Where are you goin, freak?” atau “L is for You, LOZERRR”. Kyung Soo tidak begitu mendengarkannya. Ia sudah cukup sabar untuk itu. Tarik nafas, dan simpan amarahmu, Kyung Soo, like what mom said.
Hari ini sekolah pulang cepat sekali, katanya, guru ada rapat mendadak. Kyung Soo yang tidak begitu betah di sekolah umum, ingin cepat-cepat pulang. Saat sudah keluar dari zona sekolah, Kyung Soo bernapas lega. Setidaknya, di jalanan biasa tidak ada yang membuatnya marah.
Langkah Kyung Soo berhenti setelah melihat keributan dari arah pasar. Mata Kyung Soo menyipit, dan melihat seorang laki-laki berjenggot lari sekuat tenaga membawa sesuatu di tangannya, dan seseorang di belakangnya berteriak, “My WALLET!!!
Laki-laki berjenggot itu pencuri! Sekitar 3 orang pemuda mengejarnya. Kyung Soo meremas tali ransel sekolahnya erat, amarahnya keluar. Uuuuuh! I hate bad guys! Why they just came up these days? Kyung Soo pun berlari sekuat tenanga, ikut mengejar pencuri itu.
HEEEY Stop right now you stupid badass!” teriak salah satu pemuda dengan poni yang hampir menutupi matanya.
YEAH! Stop! HEY!” kali ini dengan pemuda dengan kulit super putih.
Pecuri itu sedikit panik, dan memilih gang untuk menjadi pelariannya. Hanya saja, di ujung gang sudah ada satu laki-laki dengan seragam sekolah, dan kacamata tebal yang ia pakai. Pencuri, dan kedua orang yang mengejarnya sama-sama berhenti.
Stop right there, thief.” Katanya, dingin.
Sang pencuri membuang ludahnya, meremehkan.
You little kid want to fight me?!
2 orang di belakangnya juga menyahut,
Yeah, kid, get away.”
I know you want beat him but, let us beat him
Kyung Soo tersenyum licik, “I count to three. One...” 2 orang di belakang pencuri itu saling menatap, dan mengambil ancang-ancang menyingkir dari sana. Tatapan laki-laki itu benar-benar serius. Si pencuri malah tambah senang, dan mendekati laki-laki itu.
Two...
YEAH! FIGHT ME, BOY!
I warning you...
I dont afraid of you!
“...three.”
KABOOOOM! Hanya dengan satu hentakkan kaki laki-laki itu, muncul bebatuan dari bawah sang pencuri, dan membuatnya terpental, dan Brukh! Terjatuh tepat di depan 2 pemuda itu.
THAT. WAS. AWESOME.

#12 Strong boy, I dont wanna make him angry – Sehun; Suho
Sehun kagum melihat sosok Kyung Soo. Suho juga begitu. Kyung Soo menghampiri mereka, mengambil dompet hitam yang kini tergeletak di kaki kiri sang pencuri.
I think is yours?
Sehun mengedip sebentar, “Uh... yeah...”
I guess I done here.” Kyung Soo tersenyum kecil, dan melangkah meninggalkan mereka. Dari jauh, Kai datang sambil berlari. Wajahnya nampak kelelahan,
“Kalian larinya cepat banget, sih! Aku jadi ketinggalan...” kata Kai.
“Eung... Kai... your GPS...” Suho menunjuk pada suara Bip bip bip di saku celana Kai. Kai meraihya, dan GPS itu berbunyi nyaring tepat di depan Kyung Soo. Kyung Soo yang menatap mereka bertiga,
Eh, something wrong? Please, dont call me a weirdo...
Kai menatap GPS, Kyung Soo, Sehun dan Suho bergantian.
Did I miss somethin?
Setelah berbagai penjelasan, semua pun sudah jelas. Mereka menemukan orang ke empat, yaitu Kyung Soo, earth controller. Kini mereka ada di dalam perjalanan menuju rumah Kyung Soo, sambil bercerita tentang the dark dan XOXO. Rumah Kyung Soo tidak terlalu besar, bisa dibilang kecil malah.
I’m sorry, our house kinda small... Aku anak satu-satunya.” Kyung Soo membuka pintu rumahnya. Rumahnya sungguh sungguh rapi, banyak guci-guci koleksi ibunya. Dan beberapa trophy kemenangan Kyung Soo dibidang sains, juga menyanyi.
Bro, you sing!” Kai terlihat takjub. Kyung Soo tertawa pelan,
“Sedikit...”
Suho, Kai dan Sehun duduk di ruang TV saat Kyung Soo menyiapkan minuman untuk mereka.
“Ini, diminum. Kalian pasti lelah mengejar pencuri itu.”
“Ya, Sangat” kata Suho dan Sehun bersamaan. Kai meneguknya cepat,
“Tadi aku menerima telepati.”
Mereka semua menatap Kai,
“Ya. Telepati. Yang melakukan seseorang bernama Luhan, dia teman Spark. Ia memberi tahuku bahwa waktu kita tidak banyak. Daaaan... Luhan memberi tahuku tentang riwayatmu, Kyung Soo.”
Kyung Soo tersenyum kecut, “Jadi kau tahu aku hanya bisa mengeluarkan kekuatanku saat aku marah?”
Yep. Definetely. Sepertinya kita harus sering sering membuatmu marah.” Kai menaruh gelasnya, dan menatap Suho dan Sehun, “Psssst, Luhan memberitahuku apa saja yang bisa memicu kemarahannya.”
Suho kini menatap Kyung Soo, “Jadi, Kyung Soo, apa kau ikut?”
“Resikonya... kau harus meninggalkan keluargamu sementara waktu. Jika kau merindukannya... Kai bisa jadi jasa pengantar.”
“HEY!”
“Hahaha, maksudku...kau anak satu satunya...kan. tapi kami juga XOXO membutuhkanmu jadi...”
“Aku ikut.” Kyung Soo menjawab mantap.
Sehun dan Kai berbinar, “Benarkah?”
“Ya. Finally, I find one of my kind...” Sehun kenal kata-kata itu. Suho tersenyum, dan menepuk bahu Kyung Soo,
Good choice! How bout your parents?”
Kyung Soo mengibaskan tangannya, “I’ll take care of that. So, Luhan said we dont have much time, rite? Lets get the boys!” Kyung Soo berdiri semangat. Sehun, Kai dan Suho ikut berdiri dan berteriak,
“AIYAAAAH! GO FIGHT WIN!”
Lets fly!” Sehun tersenyum.
NO!” Suho dan Kai langsung menolak. Sehun menatap Kyung Soo,
“Kyung Soo-ya~ are you wanna fly?”
Kyung Soo menaikkan satu alisnya, “Euh... I’d love to.
No, I hate to say this, but this time I rather use Kai’s teleportation.” Suho melipat tangannya. Fly experience membuatnya sedikit trauma. Begitu juga Kai.
“ASSSA~ lets go! Everybody, hold hands..” komando Kai. Menurut GPS, mereka harus ke selatan. ZAAAP! Dalam satu kedipan mata, mereka sudah sampai di daerah perumahan elit. Mereka semua terpana.

#13 Flash Boy – Kyung Soo; Sehun; Suho; Kai
Mereka sudah sampai di sebuah kota yang cukup ramai, rata-rata, disini orang berjualan barang elektronik dan juga senjata. Kai menatap GPS-nya, dan melihat bahwa orang kelima ini tidak jauh tempatnya. Kai bernapas lega. GPS ini benar-benar akurat!
Guys... dia mudah sekali dicari. Dia ada di... bar itu.” Tunjuk Kai. Mereka semua saling menatap. Bagaimana sosok orang kali ini. Mereka pun masuk perlahan, dan sepertinya Bar itu sedang mengadakan acara.
Semua orang berkerumun pada satu tempat, meneriaki dua nama orang. Satu meneriaki nama ‘BACON’ dan satu lagi meneriaki nama ‘BANG’. Kai menyusup masuk, dan ternyata benar apa dugaannya, terjadi perkelahian.
Kai!
Kai terkaget saat muncul telepati dari Luhan.
Kau sekarang dimana, Kai?
Euh, sebuah bar... dan disini ribut sekali. GPS menunjukkan diantara dua orang yang sedang berkelahi, salah satunya adalah orang kelima.
Memang benar, Kai. Namanya Baekhyun.
Bacon?
Yah, Bacon. Itu orang orang memanggilnya.
Errr... yang berbadan besar?
Yang kecil. Cepat keluarkan dia dari sana, Kai!
Euh, oke, oke! Sedang kucoba.
Good luck.
Luhan memutuskan telepatinya. Kai menyipit. Bacon? Yang berbadan kurus itu melawan ‘BANG’ yang bertubuh besar? Tidak mungkin!
Kai memperhatikan cara berkelahi Baekhyun. Ia terus menghindar, menghindar, entah apa yang ia lakukan, tiap ia mengibaskan tangannya, lawan mainnya akan berteriak dan menutup mata dan BAAM! Disitulah Baekhyun mengalahkannya. Dan Bravo, Bacon menang.
“YEAAAH!” teriak Bacon senang. Sebagai imbalan menang, ia mendapat porsi besar ayam panggang di meja besar, sendirian. Kai mengisyaratkan pada yang lain bahwa dialah orangnya. Kai kini duduk di depan Baekhyun yang sedang sibuk makan.
“Euh, halo, Bacon...”
Ouh, god, please. Panggil saja Baekhyun. Ada apa?”
Kai menghela napas, “Well... aku kagum padamu... You can beat Bang! You know, kau bertubuh kecil dan...”
“HAHAAHA!” Baekhyun tertawa, “It’s not a big deal.
But you’re cheating,” Kyung Soo datang menghampiri mereka berdua. Baekhyun menatap Kyung Soo aneh,
Excusme?
Use super power when fight normal people?
Trak! Baekhyun menjatuhkan sendoknya, dan menarik kerah Kyung Soo, Kai panik.
Listen boy, you dont know much about me and what are you talking about—super power?” desis Baekhyun pada Kyung Soo. Kyung Soo hanya tersenyum licik. Kai menghela napas,
“Lepaskan dia, Baekhyun. And yes we do, we know about you. Release him or I announce here about your super power?” Baekhyun menatap Kai, dan menggretakkan giginya.
Fine!” Baekhyun melepas cengkramannya. Sehun dan Suho menghampiri Kyung Soo dan menanyakan keadaannya. Baekhyun kembali duduk di kursinya, dan seketika nafsu makannya hilang.
Look what you’ve done. I lost my appetite.
Then come with us. We will give back your appetite.

#14 Another super powers user – Baekhyun
Baekhyun mengajak mereka ke ruamhnya yang tidak jauh dari bar tersebut. Baekhyun tinggal di sebuah rumah tua, milik pamannya. Orang tua Baekhyun merantau untuk mencari uang. Kali ini, pamannya sedang keluar untuk bekerja.
“Pamanku seorang penambang emas.” Kata Baekhyun saat membuka rumahnya, terdapat banyak kapak, untuk menambang. Mereka semua tidak heran. Kota ini memang terkenal dengan tambang emasnya (kata Suho).
Mereka duduk di sofa kulit yang nyaman, dan Baekhyun memberi tahunya itu asli dari beruang. Baekhyun kini duduk dengan mengangkat satu kakinya,
Soooooo what do you know about my power?” Baekhyun mengarahkan pandangannya ke Kyung Soo.
Light. Saat kau mengibaskan tanganmu, kau mengeluarkan cahaya, membuat orang lain silau, dan saat itulah kau menjatuhkan lawanmu.”
Baekhyun tertawa, “HAHAHAHA! Wow! Cool, kau orang pertama yang menyadarinya!”
So, exactly whats your power?” tanya Sehun, masih kurang mengerti.
Flash light come from my hands, I can melt anything with laser from my eyes, really like Superman, huh? And then, I can see in the dark, and melihat tembus pandang.”
COOOOOL!” teriak Kai juga Sehun.
Yeah I know, thankyou.”
Suho mengendus, “So, are you in?”
Baekhyun menatap mereka berempat. Mereka berempat adalah ‘kind’ yang sama dengannya. Dan ini mirip dengan film superhero!
Yeah, ofcourse! Fight crimes, the dark whatev, its kinda cool, man.”
I know!” Sehun dan Kai lagi-lagi bicara bersamaan. Kyung Soo menghela napas, mereka berdua terlalu exicited dengan hal apapun. Baekhyun? Ia kadang terlalu show off, hanya Suho hyung yang bijak, pikir Kyungsoo.
Sooo... i’m the fifth?” tanya Baekhyun.
Yeah, there’s one guys to go...”
“Lets do that tomorrow. I’m little tired...” Baekhyun pun mengajak mereka semua tidur di rumahnya. Saat paman Baekhyun pulang, mereka kebanjiran makanan. Perut mereka pun kenyang dan tertidur pulas sampai siang...

#15 Fire man? – Baekhyun; Kyung Soo; Sehun; Suho; Kai
Mereka semua bangun kesiangan. Dan mereka semua mengutuk makanan tadi malam yang membuat mereka super kenyang, dan membuat mereka super ngantuk dan tidur pun menjadi super nyenyak. Bagi Baekhyun, itulah letak kesenangannya.
“Spark would kill me!” kata Kai setelah membasuh wajahnya dengan air.
We must hurry, then.” Kata Kyung Soo. Kai mengangguk.
I’m sorry but this time, time travelling is important.” Kai mengatakan pada ke-4 temannya. Baekhyun bingung,
Time travelling?”
Its called teleportation, Baek.” Kata Sehun.
“Oh.”
Huddle, guys!” perintah Kai. Dan ZAAAAP! Kali ini mereka melompat ke Barat. Dan kali ini, berbeda dengan kota yang lain, ini kota paling elit yang mereka singgahi.
“Metropolitan,” kata Suho. Mall, kelab-kelab, dan gedung-gedung pencakar langit mendominasi kota ini. Mobil dan motor memadati jalan raya. Kai mengecek GPS. Orang terakhir ada di kota ini, tetapi orang itu berpindah pindah.
Guys, split up.” Perintah Kai, “Kita bertemu lagi disini.”
“Oke.” Semua pun berpencar mencari sosok orang terakhir ini. Kata Kai, orang ini cukup mencolok. Ia berpostur badan tinggi, dan suka bermain skateboard. Sehun mengeluh, mudah dari mana! Hampir setengah populasi remaja kota ini bermain skateboard!
Kyung Soo menyusuri rumah-rumah di sekitaran kota itu. Perumahan disini berdempetan, bahkan tidak ada jarak antar rumah. Kyung Soo melihat anak-anak muda yang sedang bermain-main disana, nongkrong, beberapa menyetel keras-keras lagu rock yang memekakkan telinga, dan beberapa memegang beberapa kaleng minuman, sambil tertawa keras. Mata Kyung Soo menyipit, mungkinkah orang terakhir ada diantara mereka? Sial, andai Kyung Soo mempunyai GPS yang Kai punya.
Kyung Soo merasakan kehadiran Suho di sebelahnya, dan mereka saling menatap.
“Mungkinkah?”
“Yo!” salah satu dari mereka muncul, menghadap mereka. Beberapa temannya tertawa di belakang orang itu.
“Euh, ya?” kata Suho dan Kyung Soo.
“Kau memasuki teritori kami. Apa kau tidak melihat garis merah disitu?”
Kyung Soo menatap jalan yang mereka pijak. Terdapat garis merah panjang horizontal yang digores oleh cat tembok, dan mereka membelakanginya. Yep. Their pass their teritory.
“So?” Kyung Soo menaikkan sebelah alisnya.
“So? It’s war, dude! You’re not one of us!”
“Your teritory, huh? Did you bulid this road?” Kyung Soo menatap sosok itu marah. Sosok itu tertawa keras, lalu menarik kerah Kyung Soo.
“No, but my great great great ancester made this road.”
Suho panik, “Okay, okay. Dude, release him!”
“I dont want to.”
“Seriously, dude, you dont wanna see him angry.” Suho melepas cengkraman tangan pemuda itu dari Kyung Soo. Kyung Soo mendesis, membenarkan kerahnya (yang sudah 2 kali kena serang). Perhatian mereka pun tersita saat mendengar suara ibu paruh baya yang berteriak. Suho, Kyung Soo dan pemuda itu berlalri ke TKP. Terjadi kebakaran besar!
“Holy shit!” Suho menatap kebakaran besar itu. Tangannya mulai basah, rasanya ingin menyiram api itu dengan air! Tapi itu sangat besar! Dan banyak orang di TKP, tidak mungkin ia menggunakan kekuatannya di tempat umum, kan? Keadaan bertambah parah saat ibu itu berteriak bahwa kedua anaknya yang masih balita terjebak di dalam rumah.
“Suho hyung, do something!”
“I cant! There’s to many people.”
“Lame!” pemuda itu mendesah, dan berlari ke dalam rumah itu.
“Shit! Dude, no!” Kyung Soo mau menahan pemuda itu, tetapi ia terlalu cepat. Banyak yang berteriak melarang pada pemuda itu, tetapi pemuda itu seakan tidak peduli.

Bersambung. Next post will be the last ;)

[FF] How We Met (#6 - #10)


How We Met - EXO-K Fantiction

Cast     : EXO-KIDS J
Genre  : Action / Friendship
Rate    : K ofcourse!
Chapter: 6 - 10

#6 Chasing the winds – Suho
Berkat kemampuan teleportasi Kai, mereka bisa kemana pun mereka mau untuk mencari orang ketiga ini. Kini sudah tempat ke-3 tempat mereka singgah, tetapi tidak di temukan sosok manusia super ini. Kai mengetuk ngetuk layar GPS itu.
“Ada apa, Kai?” tanya Suho khawatir.
“Apakah alat ini rusak? Mereka bilang ia ada di dekat sini, tetapi beberapa detik kemudian, ia sudah berpindah tempat lagi. Ia bergerak cepat sekali, sih.” Kai mengangkat-ngangkat GPS-nya tinggi-tinggi.
“Kenapa kau mengangkatnya, Kai?-___-“
“Supaya ditangkap oleh satelit XOXO? Mungkin disini sinyalnya lemah.” Kata Kai polos. Bip! Bip! GPS itu berbunyi lagi.
“Ah! Ketemu lagi! Ayo Suho!” Kai memegang tangan Suho, dan mereka pun time traveling lagi dan kini berada di sebuah daerah yang sepi, juga jarak antar rumahnya bisa hampir 300 meter.
“Hei, ini kan tempat biasanya Topan terjadi.” Kata Suho sambil melihat ke daerah yang super luas dan sepi ini. Hanya ada beberapa orang yang lewat. Kai mengecek lagi GPS-nya.
“Oh ya? GPS mengatakan ia tepat disini.”
Syuuuu~ angin mulai bertiup kencang. Kai berpegangan pada Suho, “This is not good. Apa kau membaca ramalan cuaca hari ini, Suho?”
Suho menelan ludahnya. “Ya. Dan akan terjadi tornado!”
SYUUUUUU~ angin mulai terlihat berputar-putar. Kai dan Suho masih belum bergerak.
Suho panik, “Kai! Gunakan teleportasimu!”
“A—aku tidak bisa!”
“Apa maksudmu tidak bisa?!”
“Aku sudah menggunakannya banyak hari ini! Uh, Suho, sepertinya kita harus...”
“LARI!!!” Suho dan Kai sama-sama berteriak saat melihat angin tornado di depan mata mereka. “UWAAAAAA~~~”

#7 Stupid 2 guys – Sehun
Sehun mengantuk, semalaman ia tidak tertidur. Ia menggantikan ayahnya untuk berjaga di depan alat pendeteksi angin topan, karena menurut perkiraan cuaca, akan ada tornado hari ini. Tetapi, sampai sore ini pun tidak terjadi apapun.
BIPPPP BIIPPPP. Sehun terbangun saat alarm pendeteksi angin topan itu berbunyi. Frekuensi angin saat ini tidak terlalu besar, mungkin ayahnya tidak begitu ingin mengejarnya. Sehun menatap ayahnya yang tertidur pulas di sofa. Baiklah, kali ini Sehun bisa bermain-main dengan angin.
Sehun melompat lewat jendela, dan menatap angin yang berputar-putar itu. Ia senang sekali dengan pusaran angin itu. Ia bisa terbang masuk ke dalamnya, menikmati putaran angin topan. Hanya saja, ia membatalkannya saat melihat 2 orang laki-laki yang sedang berlari menghindar dari tornado. Sehun mendesah, bodoh. mereka tidak melihat ramalan cuaca?
Ia pun berlari ke arah mereka, yang hampir saja terhisap oleh tornado yang kecepatannya yang tinggi. Dua kaki manusia tidak bisa mengalahkan kecepatan tornado, jadi percuma. Sehun melompat ke arah mereka berdua, dan menahan tubuh mereka. Sehun pun mendorong tornado itu pergi, menjadi menjauhi mereka berdua. 2 orang yang kini ditahannya masih saja berteriak.
Whoa, whoaaa, guys, you all save.” Kata Sehun. 2 pemuda itu pun saling menatap, dan bersujud-sujud di depan Sehun.
Thankyou!!!
“Kau dewaaaa! Bagaimana kami membalas jasamu???”
Sehun memutar dua bola matanya, “It’s not a big deal. You know, you all stupid. Everyone take a cover when a Tornado comes, and you still out?” Sehun berkacak pinggang. Kai menurunkan alisnya,
“Whoa, Suho membaca ramalan cuacanya kok!”
Suho berdiri, dan mengangguk pasti, “Iya! Kenapa tidak ada pemberitahuan, wind controller?” Suho melipat tangannya, merasa menang. Wajah Sehun memucat,
“Apa?”
Wind Controller, apa perlu kami ulang?” Kai kali ini menggoyang-goyangkan GPS-nya, “Aura biru muda! Tidak salah lagi, kau adalah orang ketiga,”
Sehun menatap mereka berdua aneh. Perasaannya kini campur aduk. Antara takut, dan senang.

#8 Tornado Freak – Suho; Kai
Untuk meminta penjelasan lebih lanjut, Sehun mengajak mereka ke rumah miliknya. Rumah miliknya lumayan besar, dan saat masuk, di dominasi oleh alat-alat seperti komputer, radio, dan layar-layar. Mirip seperti markas XOXO, tetapi ini lebih homy.
Sehun membereskan barang yang berserakan disana, dan menggeser sofa ayahnya yang sedang tertidur pulas.
Oh, that’s my dad, he just take a nap... and this is all his stuff...” Sehun menjelaskan situasi rumahnya.
Suho menatap banyak sekali foto-foto tornado yang ditempel hampir seluruh dinding rumah.
It’s your dad job? He must be a Tornado Freak,” Suho takjub. Sehun tersenyum kecil, dan menggaruk tengkuk lehernya,
Hehe, I like tornado too. We love tornados.
“Hei, Sehun, did your father make this all stuff?” tanya Kai memegang alat-alat pendeteksi tornado. Sehun mengangguk,
“Yeah.”
Cooooool.
Sehun pun mengajak Kai dan Suho ke back porch, dimana disana ada bangku taman dan koleksi tanaman hias.
Aww, you like flowers too.” Komentar Kai yang melihat banyak sekali bunga-bunga di back porch rumah Sehun. Sehun menggeleng,
It’s mom, actually. Dad keep and grow them since my mom dead.”
Kai dan Suho memucat, “Sorry to hear that...
It’s okay, its so long time ago. So, The darkness and XOXO, rite?
“Yeah,” Suho mengangguk. “Waktu kita tinggal... Hm, 2 hari lagi? Ya kan, Kai?”
“Yeap, mengingat ini sudah hampir malam hari.”
Suho menatap Sehun, “So... are you in?” kali ini Kai juga menatap Sehun. Sehun tampak berpikir dan...
Allright, I’m in.”
Yahoooo! Great!
Sehun tersenyum kecil, “It’s great to be around people of our kind.
Suho dan Kai sama-sama tersenyum. “Its good not to be alone, isnt it?”
Sehun menatap sekitarnya, “Well, ini sudah malam. Bagaimana kalian menginap disini dulu? Dan besok pagi kita mencari orang ke-empat. Bagaimana?”
Kai dan Suho pun mengangguk senang.

#9 Friends – Sehun
Kebiasaan Sehun adalah bangun lebih awal dari siapapun. Ia melihat Suho dan Kai yang masih pulas tertidur. Ia terkejut saat ayahnya sedang memakai jaket, siap-siap untuk pergi.
Dad? Where are you goin?”
Ayahnya tersenyum dan mendekati Sehun, “Sehun kau sudah besar. Ayah seorang ilmuan, kau tahu kan?”
Sehun mengangguk pelan. Ayahnya mengeluarkan secarik kertas, “Perusahaan sains terbesar mengundang ayah untuk meneliti sesuatu. Aku tahu... tapi kau akan sendirian disini. Apa kau tidak apa-apa?”
Sehun melihat Kai dan Suho. Tidak, Ayah, aku tidak sendirian. Aku sudah menemukan tempatku. Sehun tersenyum,
“Tidak apa-apa, Ayah. Aku tahu, mereka lebih membutuhkan ayah. Aku bisa hidup sendiri.” Ayahnya pun memeluk Sehun erat. “Kau bisa mengejar topan sendiri, kan?”
Daaaad, I’m not a kid anymore!
Sehun pun melambai pada ayahnya yang dijemput secara khusus oleh perusahaan. Saat itu juga, Kai dan Sehun bangun. Sehun menatap mereka berdua selamat,
“Jadi? Kapan kita memulai petualangan?”
Kai menguap, “Take it easy, Sehun-a... 5 more minutes?” kata Kai. Suho mengangguk,
Yeah, it’s 5 p.m. for god shake!
Sehun tertawa kecil. He never have a friends, because he so scared being rejected. You know, he dont ‘normal’. Now, He have.

#10 3 Boys 1 purpose – Sehun; Suho; Kai
Sehun, Suho dan Kai sudah siap dengan petualangan mereka pagi ini. Suho meregangkan tubuhnya, sedangkan Kai sibuk dengan GPS-nya. Sehun menatap alat itu aneh,
“Apa itu?”
“Oh? Ini GPS. Pendeteksi manusia super. Manufactured by XOXO.” Jelas Kai sambil membuka petanya. “Menurut GPS, kita harus ke daerah utara...”
“Utara? Itu jauh sekali... kita mau naik apa?” Sehun terkejut.
Kai tersenyum kecil, “My specialist, ofcourse. Ready for a jumpy ride?”
Suho menggelengkan kepalanya, “Not anymore! Can we just walk or something?
“Sepertinya kalian harus mencoba hal yang baru.”
Kai dan Suho saling menatap, “Apa?”
“UWAAAAAAAAAAA”
Kai dan Suho harus kembali berhadapan dengan angin, kali ini Sehun yang mengontrolnya. Dengan bantuan angin, mereka terbang!
Isnt that fuuuun??” kata Sehun tertawa keras. Suho melihat kebawah, rasanya ingin mati saja! Mereka berada di ketinggian sekitar 1000 kaki dari permukaan.
“Sehun! I kill you! I kill you!” Kai, yang juga sama-sama takut ketinggian memaki Sehun. Sehun tidak peduli, ia terus saja mengontrol angin agar mereka tetap bisa terbang.
“Kai! Bagaimana? Apa kita sudah dekat? Kita sudah terbang hampir 1 jam.”
“Turunkan aku dulu, Sehuuuun!”
Sehun tertawa, akhirnya mereka pun turun, di sebuah perkotaan kecil, yang cukup ramai. Mata Suho berbinar,
I know this place! Ini kota kecil yang cukup kumuh, kau tahu... kota ini terkenal karena banyak penjahat kelas S berasal dari sini.” Kekuatan geografi Suho memang tidak tertandingi. Kai mengecek GPS-nya.
Yap. We’re close.”
“Jadi... kita harus mengitari kota ini dengan hati hati untuk menemukan orangnya. Hati-hati dengan bawaan kalian, pencuri disini terkenal handal.” Bisik Suho. Sehun dan Kai menelan ludahnya. Sehun membawa cukup uang yang ditinggalkan ayahnya, Kai hanya membawa GPS, sedangkan Suho karena sudah antisipasi, Suho menyembunyikan uangnya di tempat yang tidak orang ketahui.

Bersambung~



[FF] How We Met (#1 - #5)


How We Met - EXO-K Fantiction
Cast     : EXO-KIDS J
Genre  : Action / Friendship
Rate    : K ofcourse!
A/N      : ingat FF aku yang selebelumnya? Well, it’s kinda sequel or somethin’ and I pick exo kids first J (infact I like exo kids more than exo men hihi) but dont you worry, if I have enough idea and time I cant add exo men in the story (exo men more have cooler ability!) so, enough of blabbering and start writing! Hehe, enjoooy J

#1 I tought that I was alone – Kai
Pemalas. Satu kata untuk Kai. Mempunyai kekuatan teleportasi yang sudah mengendap di tubuhnya hampir 10 tahun itu, membuatnya menggampangkan sesuatu. Ia selalu bangun siang, karena ia tidak perlu berjalan untuk sampai ke sekolah. Seperti pagi ini, Kai terlalu malas untuk bangkit dari kasurnya yang super empuk.
Bibinya, sudah berkoar-koar dari bawah menyuruh Kai sekolah. Dengan sekejap, Kai sudah berada di kamar mandi, membasuh badan seadanya, memakai seragam sekenanya, dan buuuf! Ia sudah ada di tengah jalan menuju sekolahnya.
Sudah hampir 3 hari ini Kai merasa diawasi. Setiap pergi dan pulang sekolah, bahkan saat di kelas. Dan sekarang. Kai berhenti, dan menunjukkan smirk nya.
“Okay, okay. Siapapun dirimu aku ingin kau menunjukkan sosokmu. Ayo cepat, aku tahu kau disana.” Kata Kai mengancam. Belum ada tanda-tanda. Kai menghela napas,
“Aku serius, jangan main-main denganku.”
Kai menunggu, hingga terdengar satu langkah kaki, dengan kecepatannya, Kai menyergap sosok itu dengan menarik kerah baju yang ia pakai. Tertangkap!
Aha! I know I’ve been followed! Who are you?! What do you want?!
Sosok itu terlihat panik, “Aaaah oke, oke! Aku mengaku! Aku mengikutimu, oke? Bisa turunkan aku please?
Kai tidak sadar, selain menarik kerahnya, ia juga mengangkatnya tinggi-tinggi. Bruk! Kai pun melepaskan sosok itu.
“Oke, bicara.”
Sosok itu bangkit dan berdehem, “Kenalkan dulu. Ahem! Aku agen Spark dari XOXO organitation, bidang intelejen, technical. Salam kenal.” Spark mengulurkan tangannya ke arah Kai yang hanya disambut oleh tatapan aneh Kai.
“XOXO apa?”
“Baiklah, itu bisa kita bicarakan nanti. Intinya, aku butuh kau untuk sebuah misi.”
Kai kini tertawa, “Oke, siapa namamu tadi? Spike? Aku ingin pergi ke sekolah dan aku tidak ada waktu untuk bercanda dan bermain agen-agen rahasia”
“Ini serius, dan namaku Spark.”
Kai mengedikkan bahu, “Whatev.. So, bye, Spike!”
“Tunggu! Aku tahu tentang kekuatan teleportasimu, Kai!” teriakan Spark membuat langkah Kai terhenti. Lagi-lagi Kai kini sudah dihadapan Spark dengan durasi 1 detik.
“Apa katamu? Darimana kau tahu?”
“Dengar, aku ingin kau dengarkan aku dulu. Intinya, kau tidak sendirian, Kai.”
Mata Kai membulat, “Benarkah? Ada orang-orang lain sepertiku?!”
Spark mengangguk cepat, “Ya... dan... tolong turunkan aku lagi? Please, Kai?” lagi-lagi Kai menarik kerah Spark.
“Oh, sorry,
“Oke, Kai. Sepertinya kau akan bolos sekolah dulu. Kita akan bicara.”
Kai tersenyum, “Kau mau bicara dimana? Aku bisa membawamu kemanapun yang kau mau.”

#2 Jumpy Time Traveling – Spark
Spark merasa tubuhnya bergetar hebat, keringat dingin dan merasa mual-mual. Kai disebelahnya tidak memedulikan Spark, ia malah terpana dengan bangunan yang ada di hadapannya. Efek teleportasi bagi orang awam, ya seperti ini.
“Whoa! This is cool! Well, sebenarnya, hanya pabrik tidak terpakai tapi keren. Jadi markas rahasia ada di dalam sini?” tanya Kai takjub. Spark memegang perutnya yang terasa berputar putar itu. Ia akan menuntut semua perusahaan film tentang agen rahasia, karena orang awam seperti Kai bisa mengetahuinya dengan mudah.
“Ya, ya... seperti itu...” Kata Spark sambil melangkah masuk ke dalam bangkai pabrik itu. Kai mengikutinya, seperti anjing yang mengikuti masternya.
So, Spark, apa kau menggunakan kode sidik jari? Bola mata?”
ID card,” Spark menunjukkan ID card yang ia gantung di lehernya. Spark memencet sebuah tombol di depan pintu pabrik, lalu muncul sebuah panel seperti untuk menggesek kartu kreditmu di pasar swalayan. Spark pun menggesek ID cardnya disana, dan pintu pun terbuka.
“Wow. Apakah nanti aku dapat ID card seperti itu?”
Spark tidak menjawabnya, mereka hanya berjalan, berjalan, dan terus berjalan, dan sampai di sebuah ruangan penuh dengan komputer komputer canggih, meja dengan penuh kertas, dan layar layar LCD menampakkan beberapa wajah, termasuk wajah Kai.
“Hey! Dari mana kau mendapatkan fotoku itu? Aku tampak ganteng,”
“Dari satelit canggih milik XOXO” sosok perempuan muda dengan rambut dikuncir muncul dari balik layar layar besar itu. Spark terenyum,
“Ah, Kai, kenalkan ini Mist.”
Mist tersenyum manis, “Mist. Teknik intelejen.”
“Kai. Teleportation?” Kai nyengir.

#3 Teach some new technology to kids – Mist
Setelah mendapat penjalasan panjang lebar tentang XOXO, dan 5 orang lainnya yang mempunyai kekuatan sama seperti Kai, Mist menghela napas,
So, Kai, are you... understand?”
Kai melongo, “Uh? Aku hanya tau tugasku mencari 5 orang lainnya, kan?”
Mist mengangguk, “Benar, dan... kau butuh teknologi untuk mencari mereka.”
Mist memencet sebuah tombol, dan dari meja muncul sebuah kotak yang berisi alat-alat canggih.
Cool!
“Lihat, kau hanya butuh ini” Mist mengeluarkan alat sepeti handphone touch screen, dan ada antene sepanjang 3cm.
“GPS.”
“GPS?”
“Hu-uh,” Mist menyalakan ‘GPS’ itu dan muncul peta jalanan. “Ini bukan GPS biasa. Ini bisa mendeteksi kekuatan super. Kau tahu, orang yang mempunyai kekuatan super punya aura panas yang berbeda. Orang yang punya kekuatan sepertimu, memancarkan warna biru muda.”
Kai mengambil GPS itu, “Oke. Keren.”
Spark muncul di sebelah Mist, “Waktumu hanya 3 hari sebelum bulan purnama. Saat bulan purnama...”
“The Dark bangkit, keluar dari sarangnya dan akan membunuh populasi manusia. Ia hanya bisa dikalahkan oleh kami, aku tahu itu Spark. Oh, ya, terima kasih Mist! Sekarang bisa aku pulang?” Kai mengantungi GPS-nya.
Mist tersenyum, “Kau boleh pulang. Dan aku ingin kau kembali dengan 5 orang itu.”
Aye, captain!” Buuush! Kai hilang dalam sekejap. Mist menghela napas,
“Spark, kau bisa percayakan Kai?”
“Ya... terus awasi Kai. Ia masih terlalu bocah untuk hal ini. Tetapi... bagaimana lagi, The Dark harus dikalahkan, kan?”
Mist kini menatap layar besar dengan bintik merah yang berjalan di tengah-tengah map. “Tenang, aku tadi menempelkan pelacak di tubuh Kai. Kita bisa tahu ia berada dimana.”
Spark tersenyum, “Bagus.”

#4 Beach and cool guy named Kai – Suho
Suho memegang karangan bunga lili dengan erat. Ini tepat 10 tahun kematian temannya, yang tenggelam bersamanya waktu itu. Suasana pantai kali ini cukup ramai, mereka tampak sangat bersenang-senang. Mungkin, hanya Suho-lah yang berwajah berduka. Tepat di dekat batu karang yang besar, Suho menaruh karangan bunganya. Ia menyatukan kedua telapak tangannya, dan berdoa untuk temannya. Semoga ia tenang di surga sana...
Byuuur!
Doa Suho buyar saat ia mendengar sesuatu jatuh di tengah laut sana. Seseorang tenggelam! Suho teringat temannya yang tenggelam itu. Sebelum kejadian itu terulang lagi, ia menuju ujung pantai, menyentuh air, dan mengontrolnya untuk menyeret seseorang yang tenggelam itu.
Seorang pemuda, dengan seragam sekolah. Suho menatap pemuda itu aneh, sedang apa anak sekolahan berada di pantai?
“Uhuk!” pemuda itu terbatuk, Suho pun mendekatinya,
“Kau tidak apa-apa?”
“Hoooaaah!” pemuda itu bangkit dan buru-buru merogoh sakunya, “GPS! Mana GPS?!”
Suho menatap aneh pemuda itu yang nampaknya mencari sesuatu. Suho melirik apa yang kini tertimbun di pasir. Sebuah handphone?
“Ah, apa maksudmu ini?”
Pemuda itu tersenyum dan mengambilnya, “Uah! Syukurlah! Ternyata ini waterproof, ini canggih sekali...”
Suho tersenyum, “Kau sehat dan nampaknya handphone mu juga begitu. Lain kali hati hati, kenapa bisa tenggelam?”
Pemuda itu memeras kemejanya yang basah, “Ah? Kesalahanku, kadang aku miss landing,
Miss Landing?”
“Ya kau tahu... teleportasi...”
Suho terkejut, “Hah?! Kau...”
“Whoa, whoa, tenang, tenang!” pemuda itu panik melihat wajah Suho yang menegang. Pemuda itu pun menatap GPS-nya, dan dilayar, muncul pancaran biru muda, “Kau orangnya!”
Suho mundur selangkah, “Jangan mendekat! Jika kau tahu siapa aku, aku mohon jangan mendekat!” Suho menatap takut pemuda di depannya. Apakah ia adalah penculik kekuatan super? Biasanya orang jahat mau menangkap orang dengan kekuatan super untuk memanfaatkannya untuk kejahatan, kan?
“Tenanglah, tunggu, aku sama sepertimu” pemuda itu mendekat perlahan, “Namaku Kai.”
Suho menghela napas, “Benarkah?”
“Ya. Tadi aku menggunakan kekuatan teleportasiku. Karena belum terlalu bisa mengontrol, kadang aku salah tempat mendarat. Sialnya, aku jatuh di tengah laut. Sepertinya, kau yang menyelamatkanku?”
Suho mengangguk, “Uh, ya... bagaimana kalau kita bicara di rumahku? Tidak jauh dari sini, kok.”
Kai mengangguk senang, “Ide bagus.”

#5 Water Guy, Suho – Kai
Rumah Suho tidak terlalu besar, kecil namun nyaman. Rumahnya domnian terbuat dari kayu, dan menurut Kai, ini rumah keren. Kacanya besar-besar, menghadap pantai. Dan ini adalah pemandangan super keren versi Kai. Suho sendiri suka dengan pemandangan di rumahnya.
Nice house, bro...
Suho tersenyum, “Haha, Thanks.”
Kai duduk di sebuah sofa super empuk berwarna hijau muda, “So, Suho, air. Kau mengendalikan air.”
Suho mengangguk, “Yap. Tidak terlalu hebat sih... sama, kadang aku belum bisa mengontrol airnya dengan benar.”
Kai tampak tertarik, “Kau tahu, menurutku kekuatanmu keren. Apa kau bisa membuat bola air ditanganmu?”
“Bisa, tetapi aku harus membasahi tanganku dulu.” Suho mengambil sebuah botol kecil dari tangannya, dan menuangkan setetes air di telapak tangannya. Buuf! Seketika, muncul bulatan bola air di tangan Suho.
COOOOL!
“Haha, menurutku teleportasi juga keren. Kau bisa kemana pun yang kau mau, kan?”
Kai tersenyum puas, “Yaah, tentu saja. Baiklah. Kita tidak ada waktu lagi.”
Suho teringat obrolannya dengan Kai selama di perjalanan menuju rumah. Tentang The Dark, juga XOXO organitation. Oh, dan seorang pria bernama Spark juga wanita bernama Mist.
“Oke, jadi, kita harus menemukan orang ketiga kapan?”
“Sore ini.” Kai tersenyum. 

Bersambung~ karena ini di blog, jadi aku akan membaginya jadi beberapa bagian. oke (di word sih cuma 22 halaman ._.)