How We Met - EXO-K Fantiction
Cast : EXO-KIDS J
Genre : Action /
Friendship
Rate : K
ofcourse!
Chapter: 11 - 15
#11 I hate bad guys! – D.O. (Kyung Soo)
Kyung Soo
membereskan barang-barangnya dari meja dan menutup tasnya rapi. Ia sedikit
mebenarkan kacamatanya, dan melangkah keluar kelas. Selama ia lewat, tidak
sedikit yang menggodanya. Seperti “Where are you goin, freak?” atau “L is for
You, LOZERRR”. Kyung Soo tidak begitu mendengarkannya. Ia sudah cukup sabar
untuk itu. Tarik nafas, dan simpan
amarahmu, Kyung Soo, like what mom said.
Hari
ini sekolah pulang cepat sekali, katanya, guru ada rapat mendadak. Kyung Soo
yang tidak begitu betah di sekolah umum, ingin cepat-cepat pulang. Saat sudah
keluar dari zona sekolah, Kyung Soo bernapas lega. Setidaknya, di jalanan biasa
tidak ada yang membuatnya marah.
Langkah
Kyung Soo berhenti setelah melihat keributan dari arah pasar. Mata Kyung Soo
menyipit, dan melihat seorang laki-laki berjenggot lari sekuat tenaga membawa
sesuatu di tangannya, dan seseorang di belakangnya berteriak, “My WALLET!!!”
Laki-laki
berjenggot itu pencuri! Sekitar 3 orang pemuda mengejarnya. Kyung Soo meremas
tali ransel sekolahnya erat, amarahnya keluar. Uuuuuh! I hate bad guys! Why they just came up these days? Kyung
Soo pun berlari sekuat tenanga, ikut mengejar pencuri itu.
“HEEEY Stop right now you stupid badass!”
teriak salah satu pemuda dengan poni yang hampir menutupi matanya.
“YEAH! Stop! HEY!” kali ini dengan pemuda
dengan kulit super putih.
Pecuri
itu sedikit panik, dan memilih gang untuk menjadi pelariannya. Hanya saja, di
ujung gang sudah ada satu laki-laki dengan seragam sekolah, dan kacamata tebal
yang ia pakai. Pencuri, dan kedua orang yang mengejarnya sama-sama berhenti.
“Stop right there, thief.” Katanya,
dingin.
Sang
pencuri membuang ludahnya, meremehkan.
“You little kid want to fight me?!”
2
orang di belakangnya juga menyahut,
“Yeah, kid, get away.”
“I know you want beat him but, let us beat
him”
Kyung
Soo tersenyum licik, “I count to three.
One...” 2 orang di belakang pencuri itu saling menatap, dan mengambil
ancang-ancang menyingkir dari sana. Tatapan laki-laki itu benar-benar serius.
Si pencuri malah tambah senang, dan mendekati laki-laki itu.
“Two...”
“YEAH! FIGHT ME, BOY!”
“I warning you...”
“I dont afraid of you!”
“...three.”
KABOOOOM!
Hanya dengan satu hentakkan kaki laki-laki itu, muncul bebatuan dari bawah sang
pencuri, dan membuatnya terpental, dan Brukh! Terjatuh tepat di depan 2 pemuda
itu.
“THAT. WAS. AWESOME.”
#12 Strong boy, I dont wanna make him angry – Sehun; Suho
Sehun
kagum melihat sosok Kyung Soo. Suho juga begitu. Kyung Soo menghampiri mereka,
mengambil dompet hitam yang kini tergeletak di kaki kiri sang pencuri.
“I think is yours?”
Sehun
mengedip sebentar, “Uh... yeah...”
“I guess I done here.” Kyung Soo
tersenyum kecil, dan melangkah meninggalkan mereka. Dari jauh, Kai datang
sambil berlari. Wajahnya nampak kelelahan,
“Kalian
larinya cepat banget, sih! Aku jadi ketinggalan...” kata Kai.
“Eung...
Kai... your GPS...” Suho menunjuk
pada suara Bip bip bip di saku celana Kai. Kai meraihya, dan GPS itu berbunyi
nyaring tepat di depan Kyung Soo. Kyung Soo yang menatap mereka bertiga,
“Eh, something wrong? Please, dont call me a
weirdo...”
Kai
menatap GPS, Kyung Soo, Sehun dan Suho bergantian.
“Did I miss somethin?”
Setelah
berbagai penjelasan, semua pun sudah jelas. Mereka menemukan orang ke empat,
yaitu Kyung Soo, earth controller.
Kini mereka ada di dalam perjalanan menuju rumah Kyung Soo, sambil bercerita
tentang the dark dan XOXO. Rumah Kyung Soo tidak terlalu besar, bisa dibilang
kecil malah.
“I’m sorry, our house kinda small... Aku
anak satu-satunya.” Kyung Soo membuka pintu rumahnya. Rumahnya sungguh sungguh
rapi, banyak guci-guci koleksi ibunya. Dan beberapa trophy kemenangan Kyung Soo
dibidang sains, juga menyanyi.
“Bro, you sing!” Kai terlihat takjub.
Kyung Soo tertawa pelan,
“Sedikit...”
Suho,
Kai dan Sehun duduk di ruang TV saat Kyung Soo menyiapkan minuman untuk mereka.
“Ini,
diminum. Kalian pasti lelah mengejar pencuri itu.”
“Ya,
Sangat” kata Suho dan Sehun bersamaan. Kai meneguknya cepat,
“Tadi
aku menerima telepati.”
Mereka
semua menatap Kai,
“Ya.
Telepati. Yang melakukan seseorang bernama Luhan, dia teman Spark. Ia memberi
tahuku bahwa waktu kita tidak banyak. Daaaan... Luhan memberi tahuku tentang
riwayatmu, Kyung Soo.”
Kyung
Soo tersenyum kecut, “Jadi kau tahu aku hanya bisa mengeluarkan kekuatanku saat
aku marah?”
“Yep. Definetely. Sepertinya kita harus
sering sering membuatmu marah.” Kai menaruh gelasnya, dan menatap Suho dan
Sehun, “Psssst, Luhan memberitahuku apa saja yang bisa memicu kemarahannya.”
Suho
kini menatap Kyung Soo, “Jadi, Kyung Soo, apa kau ikut?”
“Resikonya...
kau harus meninggalkan keluargamu sementara waktu. Jika kau merindukannya...
Kai bisa jadi jasa pengantar.”
“HEY!”
“Hahaha,
maksudku...kau anak satu satunya...kan. tapi kami juga XOXO membutuhkanmu
jadi...”
“Aku
ikut.” Kyung Soo menjawab mantap.
Sehun
dan Kai berbinar, “Benarkah?”
“Ya.
Finally, I find one of my kind...”
Sehun kenal kata-kata itu. Suho tersenyum, dan menepuk bahu Kyung Soo,
“Good choice! How bout your parents?”
Kyung
Soo mengibaskan tangannya, “I’ll take
care of that. So, Luhan said we dont have much time, rite? Lets get the boys!”
Kyung Soo berdiri semangat. Sehun, Kai dan Suho ikut berdiri dan berteriak,
“AIYAAAAH!
GO FIGHT WIN!”
“Lets fly!” Sehun tersenyum.
“NO!” Suho dan Kai langsung menolak.
Sehun menatap Kyung Soo,
“Kyung
Soo-ya~ are you wanna fly?”
Kyung
Soo menaikkan satu alisnya, “Euh... I’d
love to.”
“No, I hate to say this, but this time I
rather use Kai’s teleportation.” Suho melipat tangannya. Fly experience membuatnya sedikit
trauma. Begitu juga Kai.
“ASSSA~
lets go! Everybody, hold hands..”
komando Kai. Menurut GPS, mereka harus ke selatan. ZAAAP! Dalam satu kedipan
mata, mereka sudah sampai di daerah perumahan elit. Mereka semua terpana.
#13 Flash Boy – Kyung Soo; Sehun; Suho; Kai
Mereka
sudah sampai di sebuah kota yang cukup ramai, rata-rata, disini orang berjualan
barang elektronik dan juga senjata. Kai menatap GPS-nya, dan melihat bahwa
orang kelima ini tidak jauh tempatnya. Kai bernapas lega. GPS ini benar-benar
akurat!
“Guys... dia mudah sekali dicari. Dia ada
di... bar itu.” Tunjuk Kai. Mereka semua saling menatap. Bagaimana sosok orang
kali ini. Mereka pun masuk perlahan, dan sepertinya Bar itu sedang mengadakan
acara.
Semua
orang berkerumun pada satu tempat, meneriaki dua nama orang. Satu meneriaki
nama ‘BACON’ dan satu lagi meneriaki nama ‘BANG’. Kai menyusup masuk, dan
ternyata benar apa dugaannya, terjadi perkelahian.
Kai!
Kai
terkaget saat muncul telepati dari Luhan.
Kau sekarang dimana, Kai?
Euh, sebuah bar... dan disini ribut sekali. GPS
menunjukkan diantara dua orang yang sedang berkelahi, salah satunya adalah
orang kelima.
Memang benar, Kai. Namanya Baekhyun.
Bacon?
Yah, Bacon. Itu orang orang memanggilnya.
Errr... yang berbadan besar?
Yang kecil. Cepat keluarkan dia dari sana, Kai!
Euh, oke, oke! Sedang kucoba.
Good luck.
Luhan
memutuskan telepatinya. Kai menyipit. Bacon? Yang berbadan kurus itu melawan
‘BANG’ yang bertubuh besar? Tidak mungkin!
Kai
memperhatikan cara berkelahi Baekhyun. Ia terus menghindar, menghindar, entah
apa yang ia lakukan, tiap ia mengibaskan tangannya, lawan mainnya akan
berteriak dan menutup mata dan BAAM! Disitulah Baekhyun mengalahkannya. Dan
Bravo, Bacon menang.
“YEAAAH!”
teriak Bacon senang. Sebagai imbalan menang, ia mendapat porsi besar ayam
panggang di meja besar, sendirian. Kai mengisyaratkan pada yang lain bahwa
dialah orangnya. Kai kini duduk di depan Baekhyun yang sedang sibuk makan.
“Euh,
halo, Bacon...”
“Ouh, god, please. Panggil saja Baekhyun.
Ada apa?”
Kai
menghela napas, “Well... aku kagum padamu... You can beat Bang! You know, kau bertubuh kecil dan...”
“HAHAAHA!”
Baekhyun tertawa, “It’s not a big deal.”
“But you’re cheating,” Kyung Soo datang
menghampiri mereka berdua. Baekhyun menatap Kyung Soo aneh,
“Excusme?”
“Use super power when fight normal people?”
Trak!
Baekhyun menjatuhkan sendoknya, dan menarik kerah Kyung Soo, Kai panik.
“Listen boy, you dont know much about me and
what are you talking about—super power?” desis Baekhyun pada Kyung Soo.
Kyung Soo hanya tersenyum licik. Kai menghela napas,
“Lepaskan
dia, Baekhyun. And yes we do, we know
about you. Release him or I announce here about your super power?” Baekhyun
menatap Kai, dan menggretakkan giginya.
“Fine!” Baekhyun melepas cengkramannya.
Sehun dan Suho menghampiri Kyung Soo dan menanyakan keadaannya. Baekhyun
kembali duduk di kursinya, dan seketika nafsu makannya hilang.
“Look what you’ve done. I lost my appetite.”
“Then come with us. We will give back your
appetite.”
#14 Another super powers user – Baekhyun
Baekhyun
mengajak mereka ke ruamhnya yang tidak jauh dari bar tersebut. Baekhyun tinggal
di sebuah rumah tua, milik pamannya. Orang tua Baekhyun merantau untuk mencari
uang. Kali ini, pamannya sedang keluar untuk bekerja.
“Pamanku
seorang penambang emas.” Kata Baekhyun saat membuka rumahnya, terdapat banyak
kapak, untuk menambang. Mereka semua tidak heran. Kota ini memang terkenal
dengan tambang emasnya (kata Suho).
Mereka
duduk di sofa kulit yang nyaman, dan Baekhyun memberi tahunya itu asli dari
beruang. Baekhyun kini duduk dengan mengangkat satu kakinya,
“Soooooo what do you know about my power?”
Baekhyun mengarahkan pandangannya ke Kyung Soo.
“Light. Saat kau mengibaskan tanganmu,
kau mengeluarkan cahaya, membuat orang lain silau, dan saat itulah kau menjatuhkan
lawanmu.”
Baekhyun
tertawa, “HAHAHAHA! Wow! Cool, kau
orang pertama yang menyadarinya!”
“So, exactly whats your power?” tanya
Sehun, masih kurang mengerti.
“Flash light come from my hands, I can melt
anything with laser from my eyes, really like Superman, huh? And then, I can
see in the dark, and melihat tembus pandang.”
“COOOOOL!” teriak Kai juga Sehun.
“Yeah I know, thankyou.”
Suho
mengendus, “So, are you in?”
Baekhyun
menatap mereka berempat. Mereka berempat adalah ‘kind’ yang sama dengannya. Dan
ini mirip dengan film superhero!
“Yeah, ofcourse! Fight crimes, the dark
whatev, its kinda cool, man.”
“I know!” Sehun dan Kai lagi-lagi bicara
bersamaan. Kyung Soo menghela napas, mereka berdua terlalu exicited dengan hal
apapun. Baekhyun? Ia kadang terlalu show
off, hanya Suho hyung yang bijak, pikir Kyungsoo.
“Sooo... i’m the fifth?” tanya Baekhyun.
“Yeah, there’s one guys to go...”
“Lets
do that tomorrow. I’m little tired...”
Baekhyun pun mengajak mereka semua tidur di rumahnya. Saat paman Baekhyun pulang,
mereka kebanjiran makanan. Perut mereka pun kenyang dan tertidur pulas sampai
siang...
#15 Fire man? – Baekhyun; Kyung Soo; Sehun; Suho; Kai
Mereka
semua bangun kesiangan. Dan mereka semua mengutuk makanan tadi malam yang
membuat mereka super kenyang, dan membuat mereka super ngantuk dan tidur pun
menjadi super nyenyak. Bagi Baekhyun, itulah letak kesenangannya.
“Spark
would kill me!” kata Kai setelah
membasuh wajahnya dengan air.
“We must hurry, then.” Kata Kyung Soo.
Kai mengangguk.
“I’m sorry but this time, time travelling is
important.” Kai mengatakan pada ke-4 temannya. Baekhyun bingung,
“Time travelling?”
“Its called teleportation, Baek.” Kata
Sehun.
“Oh.”
“Huddle, guys!” perintah Kai. Dan ZAAAAP!
Kali ini mereka melompat ke Barat. Dan kali ini, berbeda dengan kota yang lain,
ini kota paling elit yang mereka singgahi.
“Metropolitan,”
kata Suho. Mall, kelab-kelab, dan gedung-gedung pencakar langit mendominasi
kota ini. Mobil dan motor memadati jalan raya. Kai mengecek GPS. Orang terakhir
ada di kota ini, tetapi orang itu berpindah pindah.
“Guys, split up.” Perintah Kai, “Kita
bertemu lagi disini.”
“Oke.”
Semua pun berpencar mencari sosok orang terakhir ini. Kata Kai, orang ini cukup
mencolok. Ia berpostur badan tinggi, dan suka bermain skateboard. Sehun
mengeluh, mudah dari mana! Hampir setengah populasi remaja kota ini bermain
skateboard!
Kyung Soo
menyusuri rumah-rumah di sekitaran kota itu. Perumahan disini berdempetan,
bahkan tidak ada jarak antar rumah. Kyung Soo melihat anak-anak muda yang
sedang bermain-main disana, nongkrong, beberapa menyetel keras-keras lagu rock
yang memekakkan telinga, dan beberapa memegang beberapa kaleng minuman, sambil
tertawa keras. Mata Kyung Soo menyipit, mungkinkah orang terakhir ada diantara
mereka? Sial, andai Kyung Soo mempunyai GPS yang Kai punya.
Kyung
Soo merasakan kehadiran Suho di sebelahnya, dan mereka saling menatap.
“Mungkinkah?”
“Yo!”
salah satu dari mereka muncul, menghadap mereka. Beberapa temannya tertawa di
belakang orang itu.
“Euh,
ya?” kata Suho dan Kyung Soo.
“Kau
memasuki teritori kami. Apa kau tidak melihat garis merah disitu?”
Kyung
Soo menatap jalan yang mereka pijak. Terdapat garis merah panjang horizontal
yang digores oleh cat tembok, dan mereka membelakanginya. Yep. Their pass their
teritory.
“So?”
Kyung Soo menaikkan sebelah alisnya.
“So?
It’s war, dude! You’re not one of us!”
“Your
teritory, huh? Did you bulid this road?” Kyung Soo menatap sosok itu marah.
Sosok itu tertawa keras, lalu menarik kerah Kyung Soo.
“No,
but my great great great ancester made this road.”
Suho
panik, “Okay, okay. Dude, release him!”
“I
dont want to.”
“Seriously,
dude, you dont wanna see him
angry.” Suho melepas cengkraman tangan pemuda itu dari Kyung Soo. Kyung Soo
mendesis, membenarkan kerahnya (yang sudah 2 kali kena serang). Perhatian
mereka pun tersita saat mendengar suara ibu paruh baya yang berteriak. Suho,
Kyung Soo dan pemuda itu berlalri ke TKP. Terjadi kebakaran besar!
“Holy
shit!” Suho menatap kebakaran besar itu. Tangannya mulai basah, rasanya ingin
menyiram api itu dengan air! Tapi itu sangat besar! Dan banyak orang di TKP,
tidak mungkin ia menggunakan kekuatannya di tempat umum, kan? Keadaan bertambah
parah saat ibu itu berteriak bahwa kedua anaknya yang masih balita terjebak di
dalam rumah.
“Suho
hyung, do something!”
“I
cant! There’s to many people.”
“Lame!”
pemuda itu mendesah, dan berlari ke dalam rumah itu.
“Shit!
Dude, no!” Kyung Soo mau menahan pemuda itu, tetapi ia terlalu cepat. Banyak
yang berteriak melarang pada pemuda itu, tetapi pemuda itu seakan tidak peduli.
Bersambung. Next post will be the last ;)