Sunday, August 4, 2013

[FF] How We Met (#11 - #15)


How We Met - EXO-K Fantiction
Cast     : EXO-KIDS J
Genre  : Action / Friendship
Rate    : K ofcourse!
Chapter: 11 - 15

#11 I hate bad guys! – D.O. (Kyung Soo)
Kyung Soo membereskan barang-barangnya dari meja dan menutup tasnya rapi. Ia sedikit mebenarkan kacamatanya, dan melangkah keluar kelas. Selama ia lewat, tidak sedikit yang menggodanya. Seperti “Where are you goin, freak?” atau “L is for You, LOZERRR”. Kyung Soo tidak begitu mendengarkannya. Ia sudah cukup sabar untuk itu. Tarik nafas, dan simpan amarahmu, Kyung Soo, like what mom said.
Hari ini sekolah pulang cepat sekali, katanya, guru ada rapat mendadak. Kyung Soo yang tidak begitu betah di sekolah umum, ingin cepat-cepat pulang. Saat sudah keluar dari zona sekolah, Kyung Soo bernapas lega. Setidaknya, di jalanan biasa tidak ada yang membuatnya marah.
Langkah Kyung Soo berhenti setelah melihat keributan dari arah pasar. Mata Kyung Soo menyipit, dan melihat seorang laki-laki berjenggot lari sekuat tenaga membawa sesuatu di tangannya, dan seseorang di belakangnya berteriak, “My WALLET!!!
Laki-laki berjenggot itu pencuri! Sekitar 3 orang pemuda mengejarnya. Kyung Soo meremas tali ransel sekolahnya erat, amarahnya keluar. Uuuuuh! I hate bad guys! Why they just came up these days? Kyung Soo pun berlari sekuat tenanga, ikut mengejar pencuri itu.
HEEEY Stop right now you stupid badass!” teriak salah satu pemuda dengan poni yang hampir menutupi matanya.
YEAH! Stop! HEY!” kali ini dengan pemuda dengan kulit super putih.
Pecuri itu sedikit panik, dan memilih gang untuk menjadi pelariannya. Hanya saja, di ujung gang sudah ada satu laki-laki dengan seragam sekolah, dan kacamata tebal yang ia pakai. Pencuri, dan kedua orang yang mengejarnya sama-sama berhenti.
Stop right there, thief.” Katanya, dingin.
Sang pencuri membuang ludahnya, meremehkan.
You little kid want to fight me?!
2 orang di belakangnya juga menyahut,
Yeah, kid, get away.”
I know you want beat him but, let us beat him
Kyung Soo tersenyum licik, “I count to three. One...” 2 orang di belakang pencuri itu saling menatap, dan mengambil ancang-ancang menyingkir dari sana. Tatapan laki-laki itu benar-benar serius. Si pencuri malah tambah senang, dan mendekati laki-laki itu.
Two...
YEAH! FIGHT ME, BOY!
I warning you...
I dont afraid of you!
“...three.”
KABOOOOM! Hanya dengan satu hentakkan kaki laki-laki itu, muncul bebatuan dari bawah sang pencuri, dan membuatnya terpental, dan Brukh! Terjatuh tepat di depan 2 pemuda itu.
THAT. WAS. AWESOME.

#12 Strong boy, I dont wanna make him angry – Sehun; Suho
Sehun kagum melihat sosok Kyung Soo. Suho juga begitu. Kyung Soo menghampiri mereka, mengambil dompet hitam yang kini tergeletak di kaki kiri sang pencuri.
I think is yours?
Sehun mengedip sebentar, “Uh... yeah...”
I guess I done here.” Kyung Soo tersenyum kecil, dan melangkah meninggalkan mereka. Dari jauh, Kai datang sambil berlari. Wajahnya nampak kelelahan,
“Kalian larinya cepat banget, sih! Aku jadi ketinggalan...” kata Kai.
“Eung... Kai... your GPS...” Suho menunjuk pada suara Bip bip bip di saku celana Kai. Kai meraihya, dan GPS itu berbunyi nyaring tepat di depan Kyung Soo. Kyung Soo yang menatap mereka bertiga,
Eh, something wrong? Please, dont call me a weirdo...
Kai menatap GPS, Kyung Soo, Sehun dan Suho bergantian.
Did I miss somethin?
Setelah berbagai penjelasan, semua pun sudah jelas. Mereka menemukan orang ke empat, yaitu Kyung Soo, earth controller. Kini mereka ada di dalam perjalanan menuju rumah Kyung Soo, sambil bercerita tentang the dark dan XOXO. Rumah Kyung Soo tidak terlalu besar, bisa dibilang kecil malah.
I’m sorry, our house kinda small... Aku anak satu-satunya.” Kyung Soo membuka pintu rumahnya. Rumahnya sungguh sungguh rapi, banyak guci-guci koleksi ibunya. Dan beberapa trophy kemenangan Kyung Soo dibidang sains, juga menyanyi.
Bro, you sing!” Kai terlihat takjub. Kyung Soo tertawa pelan,
“Sedikit...”
Suho, Kai dan Sehun duduk di ruang TV saat Kyung Soo menyiapkan minuman untuk mereka.
“Ini, diminum. Kalian pasti lelah mengejar pencuri itu.”
“Ya, Sangat” kata Suho dan Sehun bersamaan. Kai meneguknya cepat,
“Tadi aku menerima telepati.”
Mereka semua menatap Kai,
“Ya. Telepati. Yang melakukan seseorang bernama Luhan, dia teman Spark. Ia memberi tahuku bahwa waktu kita tidak banyak. Daaaan... Luhan memberi tahuku tentang riwayatmu, Kyung Soo.”
Kyung Soo tersenyum kecut, “Jadi kau tahu aku hanya bisa mengeluarkan kekuatanku saat aku marah?”
Yep. Definetely. Sepertinya kita harus sering sering membuatmu marah.” Kai menaruh gelasnya, dan menatap Suho dan Sehun, “Psssst, Luhan memberitahuku apa saja yang bisa memicu kemarahannya.”
Suho kini menatap Kyung Soo, “Jadi, Kyung Soo, apa kau ikut?”
“Resikonya... kau harus meninggalkan keluargamu sementara waktu. Jika kau merindukannya... Kai bisa jadi jasa pengantar.”
“HEY!”
“Hahaha, maksudku...kau anak satu satunya...kan. tapi kami juga XOXO membutuhkanmu jadi...”
“Aku ikut.” Kyung Soo menjawab mantap.
Sehun dan Kai berbinar, “Benarkah?”
“Ya. Finally, I find one of my kind...” Sehun kenal kata-kata itu. Suho tersenyum, dan menepuk bahu Kyung Soo,
Good choice! How bout your parents?”
Kyung Soo mengibaskan tangannya, “I’ll take care of that. So, Luhan said we dont have much time, rite? Lets get the boys!” Kyung Soo berdiri semangat. Sehun, Kai dan Suho ikut berdiri dan berteriak,
“AIYAAAAH! GO FIGHT WIN!”
Lets fly!” Sehun tersenyum.
NO!” Suho dan Kai langsung menolak. Sehun menatap Kyung Soo,
“Kyung Soo-ya~ are you wanna fly?”
Kyung Soo menaikkan satu alisnya, “Euh... I’d love to.
No, I hate to say this, but this time I rather use Kai’s teleportation.” Suho melipat tangannya. Fly experience membuatnya sedikit trauma. Begitu juga Kai.
“ASSSA~ lets go! Everybody, hold hands..” komando Kai. Menurut GPS, mereka harus ke selatan. ZAAAP! Dalam satu kedipan mata, mereka sudah sampai di daerah perumahan elit. Mereka semua terpana.

#13 Flash Boy – Kyung Soo; Sehun; Suho; Kai
Mereka sudah sampai di sebuah kota yang cukup ramai, rata-rata, disini orang berjualan barang elektronik dan juga senjata. Kai menatap GPS-nya, dan melihat bahwa orang kelima ini tidak jauh tempatnya. Kai bernapas lega. GPS ini benar-benar akurat!
Guys... dia mudah sekali dicari. Dia ada di... bar itu.” Tunjuk Kai. Mereka semua saling menatap. Bagaimana sosok orang kali ini. Mereka pun masuk perlahan, dan sepertinya Bar itu sedang mengadakan acara.
Semua orang berkerumun pada satu tempat, meneriaki dua nama orang. Satu meneriaki nama ‘BACON’ dan satu lagi meneriaki nama ‘BANG’. Kai menyusup masuk, dan ternyata benar apa dugaannya, terjadi perkelahian.
Kai!
Kai terkaget saat muncul telepati dari Luhan.
Kau sekarang dimana, Kai?
Euh, sebuah bar... dan disini ribut sekali. GPS menunjukkan diantara dua orang yang sedang berkelahi, salah satunya adalah orang kelima.
Memang benar, Kai. Namanya Baekhyun.
Bacon?
Yah, Bacon. Itu orang orang memanggilnya.
Errr... yang berbadan besar?
Yang kecil. Cepat keluarkan dia dari sana, Kai!
Euh, oke, oke! Sedang kucoba.
Good luck.
Luhan memutuskan telepatinya. Kai menyipit. Bacon? Yang berbadan kurus itu melawan ‘BANG’ yang bertubuh besar? Tidak mungkin!
Kai memperhatikan cara berkelahi Baekhyun. Ia terus menghindar, menghindar, entah apa yang ia lakukan, tiap ia mengibaskan tangannya, lawan mainnya akan berteriak dan menutup mata dan BAAM! Disitulah Baekhyun mengalahkannya. Dan Bravo, Bacon menang.
“YEAAAH!” teriak Bacon senang. Sebagai imbalan menang, ia mendapat porsi besar ayam panggang di meja besar, sendirian. Kai mengisyaratkan pada yang lain bahwa dialah orangnya. Kai kini duduk di depan Baekhyun yang sedang sibuk makan.
“Euh, halo, Bacon...”
Ouh, god, please. Panggil saja Baekhyun. Ada apa?”
Kai menghela napas, “Well... aku kagum padamu... You can beat Bang! You know, kau bertubuh kecil dan...”
“HAHAAHA!” Baekhyun tertawa, “It’s not a big deal.
But you’re cheating,” Kyung Soo datang menghampiri mereka berdua. Baekhyun menatap Kyung Soo aneh,
Excusme?
Use super power when fight normal people?
Trak! Baekhyun menjatuhkan sendoknya, dan menarik kerah Kyung Soo, Kai panik.
Listen boy, you dont know much about me and what are you talking about—super power?” desis Baekhyun pada Kyung Soo. Kyung Soo hanya tersenyum licik. Kai menghela napas,
“Lepaskan dia, Baekhyun. And yes we do, we know about you. Release him or I announce here about your super power?” Baekhyun menatap Kai, dan menggretakkan giginya.
Fine!” Baekhyun melepas cengkramannya. Sehun dan Suho menghampiri Kyung Soo dan menanyakan keadaannya. Baekhyun kembali duduk di kursinya, dan seketika nafsu makannya hilang.
Look what you’ve done. I lost my appetite.
Then come with us. We will give back your appetite.

#14 Another super powers user – Baekhyun
Baekhyun mengajak mereka ke ruamhnya yang tidak jauh dari bar tersebut. Baekhyun tinggal di sebuah rumah tua, milik pamannya. Orang tua Baekhyun merantau untuk mencari uang. Kali ini, pamannya sedang keluar untuk bekerja.
“Pamanku seorang penambang emas.” Kata Baekhyun saat membuka rumahnya, terdapat banyak kapak, untuk menambang. Mereka semua tidak heran. Kota ini memang terkenal dengan tambang emasnya (kata Suho).
Mereka duduk di sofa kulit yang nyaman, dan Baekhyun memberi tahunya itu asli dari beruang. Baekhyun kini duduk dengan mengangkat satu kakinya,
Soooooo what do you know about my power?” Baekhyun mengarahkan pandangannya ke Kyung Soo.
Light. Saat kau mengibaskan tanganmu, kau mengeluarkan cahaya, membuat orang lain silau, dan saat itulah kau menjatuhkan lawanmu.”
Baekhyun tertawa, “HAHAHAHA! Wow! Cool, kau orang pertama yang menyadarinya!”
So, exactly whats your power?” tanya Sehun, masih kurang mengerti.
Flash light come from my hands, I can melt anything with laser from my eyes, really like Superman, huh? And then, I can see in the dark, and melihat tembus pandang.”
COOOOOL!” teriak Kai juga Sehun.
Yeah I know, thankyou.”
Suho mengendus, “So, are you in?”
Baekhyun menatap mereka berempat. Mereka berempat adalah ‘kind’ yang sama dengannya. Dan ini mirip dengan film superhero!
Yeah, ofcourse! Fight crimes, the dark whatev, its kinda cool, man.”
I know!” Sehun dan Kai lagi-lagi bicara bersamaan. Kyung Soo menghela napas, mereka berdua terlalu exicited dengan hal apapun. Baekhyun? Ia kadang terlalu show off, hanya Suho hyung yang bijak, pikir Kyungsoo.
Sooo... i’m the fifth?” tanya Baekhyun.
Yeah, there’s one guys to go...”
“Lets do that tomorrow. I’m little tired...” Baekhyun pun mengajak mereka semua tidur di rumahnya. Saat paman Baekhyun pulang, mereka kebanjiran makanan. Perut mereka pun kenyang dan tertidur pulas sampai siang...

#15 Fire man? – Baekhyun; Kyung Soo; Sehun; Suho; Kai
Mereka semua bangun kesiangan. Dan mereka semua mengutuk makanan tadi malam yang membuat mereka super kenyang, dan membuat mereka super ngantuk dan tidur pun menjadi super nyenyak. Bagi Baekhyun, itulah letak kesenangannya.
“Spark would kill me!” kata Kai setelah membasuh wajahnya dengan air.
We must hurry, then.” Kata Kyung Soo. Kai mengangguk.
I’m sorry but this time, time travelling is important.” Kai mengatakan pada ke-4 temannya. Baekhyun bingung,
Time travelling?”
Its called teleportation, Baek.” Kata Sehun.
“Oh.”
Huddle, guys!” perintah Kai. Dan ZAAAAP! Kali ini mereka melompat ke Barat. Dan kali ini, berbeda dengan kota yang lain, ini kota paling elit yang mereka singgahi.
“Metropolitan,” kata Suho. Mall, kelab-kelab, dan gedung-gedung pencakar langit mendominasi kota ini. Mobil dan motor memadati jalan raya. Kai mengecek GPS. Orang terakhir ada di kota ini, tetapi orang itu berpindah pindah.
Guys, split up.” Perintah Kai, “Kita bertemu lagi disini.”
“Oke.” Semua pun berpencar mencari sosok orang terakhir ini. Kata Kai, orang ini cukup mencolok. Ia berpostur badan tinggi, dan suka bermain skateboard. Sehun mengeluh, mudah dari mana! Hampir setengah populasi remaja kota ini bermain skateboard!
Kyung Soo menyusuri rumah-rumah di sekitaran kota itu. Perumahan disini berdempetan, bahkan tidak ada jarak antar rumah. Kyung Soo melihat anak-anak muda yang sedang bermain-main disana, nongkrong, beberapa menyetel keras-keras lagu rock yang memekakkan telinga, dan beberapa memegang beberapa kaleng minuman, sambil tertawa keras. Mata Kyung Soo menyipit, mungkinkah orang terakhir ada diantara mereka? Sial, andai Kyung Soo mempunyai GPS yang Kai punya.
Kyung Soo merasakan kehadiran Suho di sebelahnya, dan mereka saling menatap.
“Mungkinkah?”
“Yo!” salah satu dari mereka muncul, menghadap mereka. Beberapa temannya tertawa di belakang orang itu.
“Euh, ya?” kata Suho dan Kyung Soo.
“Kau memasuki teritori kami. Apa kau tidak melihat garis merah disitu?”
Kyung Soo menatap jalan yang mereka pijak. Terdapat garis merah panjang horizontal yang digores oleh cat tembok, dan mereka membelakanginya. Yep. Their pass their teritory.
“So?” Kyung Soo menaikkan sebelah alisnya.
“So? It’s war, dude! You’re not one of us!”
“Your teritory, huh? Did you bulid this road?” Kyung Soo menatap sosok itu marah. Sosok itu tertawa keras, lalu menarik kerah Kyung Soo.
“No, but my great great great ancester made this road.”
Suho panik, “Okay, okay. Dude, release him!”
“I dont want to.”
“Seriously, dude, you dont wanna see him angry.” Suho melepas cengkraman tangan pemuda itu dari Kyung Soo. Kyung Soo mendesis, membenarkan kerahnya (yang sudah 2 kali kena serang). Perhatian mereka pun tersita saat mendengar suara ibu paruh baya yang berteriak. Suho, Kyung Soo dan pemuda itu berlalri ke TKP. Terjadi kebakaran besar!
“Holy shit!” Suho menatap kebakaran besar itu. Tangannya mulai basah, rasanya ingin menyiram api itu dengan air! Tapi itu sangat besar! Dan banyak orang di TKP, tidak mungkin ia menggunakan kekuatannya di tempat umum, kan? Keadaan bertambah parah saat ibu itu berteriak bahwa kedua anaknya yang masih balita terjebak di dalam rumah.
“Suho hyung, do something!”
“I cant! There’s to many people.”
“Lame!” pemuda itu mendesah, dan berlari ke dalam rumah itu.
“Shit! Dude, no!” Kyung Soo mau menahan pemuda itu, tetapi ia terlalu cepat. Banyak yang berteriak melarang pada pemuda itu, tetapi pemuda itu seakan tidak peduli.

Bersambung. Next post will be the last ;)

No comments:

Post a Comment