Friday, July 10, 2009

part 32

yee akhirnya bisa nge post jgaa :)
baca aja ahh...

Part 32 – keluar sekolah! (bagian 1)

Ms. Anita adalah kepala koki di sekolah ICA. Karena hari ini hari minggu, ia memutuskan untuk berbelanja di Pasar tradisional yang harus naik bis dari ICA (masih ingat, kan, ICA ada di pegunungan gitu). Kebetulan, Oik sama Gita lagi lewat dapur, dan bertemu Ms. Anita.
“Pagi miss!” Sapa mereka berdua. Ini juga harus jadi kebiasaan anak anak ICA kalau bertemu staff guru, harus mengucapkan salam.
“Pagi, Oik, Gita” jawab Ms. Anita.
“Mau ke mana Miss, pagi – pagi gini?” tanya Gita.
“Mau ke pasar. Huuuft...” kata Ms. Anita.
“Sendiri miss?? Biasanya sama Mang Karim.” Tanya Oik sekarang.
“Enggak. Mang Karimnya sakit. Jadi miss sendiri aja”
“Kita ikut ya bu!” kata Gita. Oik langsung melirik gita, dan seperti mengisyaratkan, ‘gita?! Dasar!’.
“Yaaaa... sekalian bantu – bantu Miss Anita! Lagian bu, hari minggu gak ada kerjaan di sini” kata Gita lagi. Ms. Anita tersenyum.
“Boleh, ayo!” kata Ms. Anita. Riang. Gita menarik Oik untuk ikut.

----

Saat mau keluar, Ms. Anita, Oik dan Gita bertemu dengan gerombolan 4 cowok keren (hehe) yang baru aja menemui gabriel di ruang OSIS. Dan seperti biasa, anak2 cowok menyapa.
“Hai Ms. Anitaa!” kata mereka ber-4.
“Hai Oik! Hai Gita!” lanjut mereka lagi. Mereka hanya tersenyum.
“Mau kemana?” tanya Patton.
“Mau ke Pasar dong! Alias, keluar sekolah!” jelas Gita.
Anak – anak cowok berpandangan.
“Mau ikuuuuuuuuuut miss!! Boleh ya??? Ya? Ya? Ya?” mohon mereka ber-4. Ms. Anita masih tampak berpikir, malah berembuk sama Gita dan Oik. Saat mereka berembuk, anak anak cowok itu malah... nyanyi nyanyi gitu deh.
“apa sih yang tunggu... apa sih yang kau mau... langsung saja, coba katakan YA! Coba katakan YA! Coba katakan kau setuju!”

Liat yuk, mereka berembuk... (kebetulan, Ms. Anita itu masih muda, jadi deket sama semua murid.)

“Kata kalian gimana...., mending mereka ikut apa enggak?” Ms. Anita bertanya pendapat Oik dan Gita. Gita tersenyum geli, oik juga.
“Ikut aja Miss, kan mereka bisa jadi ‘jasa angkut angkut barang’!” kata Gita sambil tertawa.
“Pasti miss belanjanya banyak kan?” tanya Oik.
“Iya sih, kalian bener juga. Ya sudah, mereka ikut ya. Hhi” Ms. Anita ikutan tertawa geli.

Ms. Anita, Oik, dan Gita selesai berembuk. Anak – anak cowok masih aja nyanyi2 lagu Ya Ya Ya, sambil jingkrak – jingkrakkan (yah, nyontoh kalo Om Arman Maulana manggung).
“Ssst! Udah – udah! Kalian boleh ikut” kata Oik.
“Yeeeeeeeeeeeeeeeee!” mereka bersorak.
“Ayo, udah yuk! Oh, iya. Pake ongkos sendiri ya. Soalnya naik bis kesananya. Terus, kalo mau belanja – belanja di sana juga bisa. Banyak pasar pasar seni di sana” jelas Ms. Anita. Anak anak cowok serentak mengecek dompet mereka. Lalu bernapas lega. Uang mereka masih banyak dan mencukupi.

----

Mereka pun izin dahulu, baru mereka bisa keluar. Nah! Mereka keluar. Anak naka tampak riang. Mereka pun ke halte bus yang ada di depan ICA.
Pemandangan di luar bagus banget. Dari luar juga, ICA keliatan geudeee banget.
“Kalian tunggu sini dulu ya. Miss mau masuk lagi. Ada yang ketinggalan” kata Ms. Anita. Anak anak hanya mengangguk. Mereka ber-6 sibuk sendiri. Kayak Oik, dia bicara sama Gita tentang kebaikan Cakka saat insiden pancake gagal. Sedangkan para cowok sedang membicarakan ‘seandainya mereka udah masuk tim garuda’.

“Nanti nanti, gue lay up shoot, an masuk!!! Wee! Penonton pada tepuk tangan!!” kata Cakka sambil mempraktekkan lay up shotnya.
“Iya iya! Terus gue ngambil bolanya. Dan ngoper ke Debo. Hap! Debo nangkep! Di oper lagi sama debo ke Icad yang ada di deket ring. Irsyad shoot dan...”
“GARUDA MENANG!! HAHAHAHAHAHA...” kata mereka ber-4 bersamaan. Kegirangan. Oik sama Gita heran banget sama tingkah mereka yang over. Khayalan tingkat tinggi. Malah ketinggian. Belom juga masuk Tim garuda, udah ngebayangin kalo mereka tanding dan berstatus tim garuda.

“Duh, ribut! Emang kalian udah yakin bakal masuk tim garuda??” tanya Gita.
“Yakin dong git!” kata mereka ber-4.
“Hebat, nanti aku doain” kata Oik, yang malah negdoain mereka. Gita sewot.
“Yah, oik! Kamu baik banget sama mereka” kata Gita cemberut.
“Tuuuh, oik emang baik!” kata cakka.
“Emberaaaan boo, yuk mari” sekarang kata Patton.
“Hehehe, oik kan baik hati...” kata Oik narsis.
“NARSIS!” kata mereka ber-5 kepada Oik.

----

Ms. Anita datang, ternyata yang ketinggalan adalah daftar belanja. Ckck. Ya udah deh, mereka nunggu lagi. Gak lama setelah itu, bis datang.
Mereka pun masuk, bis lumayan sepi. Sepi banget malah. Jadi mereka bebas duduk dimana aja sesuai keinginan mereka. Cakka duduk sama Icad. Sedangkan Patton duduk bareng Debo. Oik sama gita, dan Ms. Anita duduk dibelakang supir.
Udah hampir 20 menit mereka di bis. Lumayan lama. Mereka pun main – main di bis dan juga sambil liat liat pemandangan sekitar yang baguuus banget.

“Kereeen!” seru gita saat melihat pemandangan sekitar.
“Gita alaaaay, belom liat ya neng??” ledek Icad.
“Hiiii, enggak lah! Tapi, jujur aja, keren tau” kata Gita.
“Iya bagus bagus kok git” bela debo.
“Ciee, debo belain Gita nih yeee” ledek Patton. Mereka jadi ribut deh. Cuma cakka sama Oik aja yang diem. Mereka Cuma ngeliatin tingkah mereka dan sesekali tertawa.

----

Nyampe deh. Mereka pun membayar (dengan uang sendiri – sendiri tentunya). Ms. Anita, bersama Patton dan Icad ke pasar. Mereka males ke pasar seni. Ya udah deh, yang paling semangat itu Gita. Gita pasti ngajak Oik. Nah, berhubung Cakka sama Debo juga mau ke pasar seni, mereka barengan deh.

“Debo, Cakka, bareng yah??” kata Gita.
“Mmm, iya deh. Ayo.” Jawab Debo. Oik Cuma ngikut Gita aja. Sama kayak Cakka, dia Cuma ngikut Debo. Ya ampuuun, Ketua dan wakil kelas 7a ini yang paling semangaaaat! Mereka berdua jadi sibuk sendiri deh. Oik dan Cakka? Cuma jadi followers aja.

Mereka ber-4, sampai di sebuah toko batik. Gak tau kenapa, Gita sama Debo itu kayaknya seneng banget deh. Apakah mereka shoppaholic?? Dan anda benar! Mereka shoppaholic. Jadi deh, mereka berdua langsung ngacir, dan ninggalin Oik sama cakka.

“Yaeeelaah! Woy! Debo, Gita! Jiaaah, ditinggal...” keluh Cakka.
“Yaaah, mereka nih gimana sih?” Oik juga ikut mengeluh.
“yah, oik, kita ditinggal nih. Masalahnya,aku males kesana” cakka ngajak ngobrol.
“Sama cak... aku juga males, kita ngapain ya?” tanya Oik bingung.
“Keliling2 aja yuk. Mungkin aja nemu barang lucu” kata Cakka sambil nyengir.
“ya udah deeh” kata Oik.

pendeeek :) bersambuung

No comments:

Post a Comment