Sunday, August 4, 2013

10 Days in Korea: Jeonju


Bye-bye Seoul, Hello Jeonju
Setelah banyak merasakan penderitaan di Kota Metropolitan, Seoul, akhirnya langsung ke tujuan berikutnya: Jeonju. Kita ke Jeonju naik bis antar-kota. Dan tahu kah kamu kalau di korea, stasiun bis aja bentuknya udah kayak bandara (jangan bandingkan dengan indo, ya).
Perjalanan cukup panjang. Sekitar 2 jam mungkin? (lupa). Dan... tentu saja kita menghabiskan waktu perjalanan dengan tidur. Tapi, waktu aku bangun di tengah-tengah, melihat keluar... pemandangannya cukup bagus!
Sampe akhirnya, kita sampai di Jeonju. Kotanya... kecil, sepi. Sebenarnya aku kurang tertarik dengan Jeonju karena ini kota kecil (dan aku gak begitu tahu tentang kota ini). Setelah menunggu lama teman Saem, akhirnya teman Saem datang juga.
Ya ampun, itu Pak Kim! FYI, anak XDAY bahasa korea pernah skype-an dengan Pak Kim. Dan aku kaget ternyata Pak Kim itu tinggi banget!
Pak Kim datang dengan 2 temannya. Masing masing membawa mobil. Mereka dengan senang hati membawakan barang-barang kita yang segambreng. Nah, mulai deh sisi tegangnya. Aku dan sebagian teman-teman disuruh masuk ke dalam mobil untuk menuju sekolah mereka, Sinheung High School. Dan kebetulan, aku dapat di mobilnya Pak Jang.
Mulai lagi udiknya keluar. Di mobilnya, ada GPS! (dan semua mobil di korea ada GPS). Dan GPSnya benar-benar keren! GPSnya benar-benar bekerja dengan baik... hahaha.
Oke, setelah kagum dengan GPS itu... akhirnya mobilnya berangkat. Terjadilah percakapan Awkward kita dengan Pak Jang. Syukurlah, Pak Jang bisa bahasa Inggris, jadi tidak kesulitan berbahasa.

Sinheung High School, Paradise?
Untuk kalian ketahui... SMA Shinheung itu Boys School! Kyaaaa! Tentu saja ini adalah pemandangan bagus untuk cewek cewek^^.
Dan untuk kalian ketahui... Sekolah ini gede banget! Sekolahku aja gak dapet ¼ dari sekolah ini! Waktu masuk, aku terkagum-kagum. Pak Jang pun bilang, “Welcome to Our School”. Yeah, and Your School is (super) Big, Sir. Di Bandung gak ada yang segede ini.
Mobil berhenti di sebuah gedung (sekolah ini ada beberapa bangunan). Dan keliahatannya, itu perpustakaan. Ya, itu perpustakaan!
Kita ditempatkan di perpustakaan, sambil menunggu teman-teman yang lain. Kita juga disuguhi teh, lho! Baunya seperti kacang. Memang benar, di Korea itu tehnya terbuat dari kacang-kacangan dan rempah rempah... dan terjadi lagi awkward conversation dengan Pak Jang juga temannya, seorang guru bahasa mandarin (Pak Jang juga ngajar bahasa mandarin!)
Setelah semuanya kumpul, kita beres-beresin barang kita. Sayang, kita belum bisa bertatap muka dengan murid murid ShinHeung. Jadi... jadwal sekarang adalah; MAKAN!

Dibayarin, Tapi harus Habis
The best part of this trip adalah-à Makan Gratis!! (selama di Jeonju dan Busan). Selama 2 Hari di Jeonju makan 3 kali sehari benar-benar di tanggung. Seperti kali ini, saat kita baru sampai di Jeonju.
Hari itu kita dibawa ke restoran Veteran Jeonju. Pssst, restoran ini pernah jadi tempat syuting salah satu Variety Show terkenal, Running Man. Lucu, ya. Restoran itu memasang Banner yang berisi kalau tempat ini pernah jadi tempat syuting. Yah, restoran ini memang laku sih huehe.
Mereka menyajikan kita dengan Jeonju Bibimbap! Katanya sih, Jeonju Bibimbap itu yang paling enak, terutama di restoran ini. You know bibimbap? Nasi campur korea. Jadi gini, nanti kamu bakal dikasih hot plate (hot bowl harusnya hahaha) yang berisi nasi, telor setengah mateng, dan sayur mayor (yang aku gak tau namanya). Cara makannya, itu semua dicampur adukin. Namanya juga nasi campur! Hehehe.
Sebelum makan, menu wajib orang korea adalah Kimchi. Ewwwh, buat aku yang udah pernah nyobain Kimchi sebelumnya, aku udah rada malas makan kimchi. Tapi, orang korea suka banget Kimchi! Dan mereka yang bayar! Jadi kita harus ‘pretend’ untuk suka Kimchi juga.
Dalam meja panjang itu, ada banyaaaak banget jenis kimchi (aku simpulin sih, segala macem sayur sama tumbuhan dibuat jadi kimchi kayaknya-_-). Dan... yah, harus cobain satu satu. Ada yang enaaak banget, ada yang enak, ada yang biasa aja, ada yang huwek, dan berbagai macam rasa lainnya^^.
Nah, setelah bibimbapnya dateng, kita semua harus bilang, “Jal mogesseumnida!” artinya ‘Selamat makan!’. Hm, saking seringnya ngomong ‘Jal mogesseumnida’ sebelum makan, jadi suka lupa sama baca doa (ampun Ya Allah...).
Oke, aku mulai ‘mengacak adut’kan sayur mayur beserta nasinya dan hap! Aku makan. Aku udah pernah nyobain Bibimbap sih, tapi gak porsi Jumbo kayak gini! FYI: Porsi orang korea emang Jumbo! Piring/mangkok mereka gede-gede, gak kaya di Indo. Dan itu porsi normal mereka! Sumpah, itu banyak banget, dipertengahan menuju akhir udah mulai ngerasa penuh dan mual. Tapi, KARENA ini DIBAYARIN, jadi harus habis! Demi menghormati mereka, aku menghabiskan porsi Jumbo Bibimbap ini sambil tersenyum.
Perut rasanya mau meledak. Dan ini akan berlanjut untuk 1 hari kedepan.

Menemui Para Host
Seperti yang kita ketahui, karena dalam rangka menghemat, kita gak pake hostel/hotel untuk tempat tinggal. Kita tinggal di rumah murid SMA ShinHeung! xD dari ber-12, kita dibagi 2 orang dua orang untuk tinggal bersama 1 murid. FYI: sekali lagi, ini boys school! Haha, sepanjang perjalanan waktu mau ke sekolah, kita kita (para cewek) mengharapkan “Semoga dapet host yang ganteng!”.
Aku kebagian partner bersama Anggit. Orang lain pada protes aku dipasangkan oleh Anggit. Katanya sih, ‘Anggit udah jago inggris, ka Shela udah jago korea masa disatuin?’. Fufu, sebenernya aku gak jago korea, minim malah. Tapi aku beruntung ada Anggit yang bahasa inggrisnya lancar kayak jalan tol J
Oke, saatnya menemui para Host!
Di depan perpustakaan sudah berkumpul beberapa cowok. Aku yakin itu para host. Mereka sedang bicara dengan Pak Kim. Pak Kim pun membagi hostnya. Dan aku, kebagian bersama Cheon Yu Bin (천유빈 ). Cheon Yu Bin berisi, putih, sipit, dan memakai kacamata. Berita buruknya: Dia gak bisa bahasa inggris. O-ow ini gawat! Apa kita harus pakai bahasa isyarat buat komunikasi. Ketegangan pun terjadi.
Hari sudah gelap, kami, Yu Bin dan teman Yu Bin (entah kenapa dia ikut) diantar oleh guru bahasa inggris SMA ini. Sepanjang perjalanan, kami hanya mengobrol dengan sang guru bahasa inggris. Si guru bahasa inggris ini menyuruh Yu Bin untuk meng-improove inggrisnya. Dan... lucunya, Yu Bin sangat berusaha keras menggunakan bahasa inggris. Dan ternyata, temannya ini menemaninya untuk menghadapi kami (haha). Temannya, Tae Yeong, cukup bagus bahasa inggrisnya. Pssst, dan Tae Yeong ini tampan!
Mobil pun memasuki sebuah kawasan apartemen. Olala, ternyata Yu Bin ini tinggalnya di Apartemen! Hihi, senang juga. Bagaimana sih apartemen itu? *udiknya keluar*
Selama menuju apartemennya dengan berjalan kaki, Yu Bin bertanya. Tentang berapa umurku, berapa bersaudara, pekerjaan orang tua, dan semacamnya. Hm, untuk orang yang baru kenal, pertanyaan itu aneh ya? (kalau di Indonesia).
Akhirnya kita sudah sampai di Apartemennya. Aku tidak ingat apartemen yubin ada di lantai berapa. Rumahnya sepi sekali. Tidak ada orang. Dia bilang ayahnya belum pulang dari pekerjaannya, dan adiknya masih sekolah. MASIH SEKOLAH? Oh my, it’s almost 9pm! Dan mereka masih sekolah. Aku hanya bisa menelan ludah.
Kami pun menaruh barang kami di kamar adik perempuannya. Kami pun stuck di ruang TV, aku, anggit, Yu Bin dan Tae Yeong. Kami bingung dengan bagaimana kita berkomunikasi. Yu Bin banyak berpikir (aku yakin ia banyak pertanyaan tapi bagaimana cara mengungkapkannya dengan bahasa inggris.)
Sedikit demi sedikit kami saling bertanya dan pembicaraan pun semakin seru. Lucunya, saking bingungnya berbicara bahasa inggris, kami menggunakan Google Translate untuk ngobrol hahaha~
Karena Yu Bin menyalakan computer (dan internetnya super cepat itu) untuk google translate, ia pun googling tentang Indonesia (berapa jumlah penduduk, luasnya dan sebagainya). Mereka kaget melihat pulau Indonesia. “Whoa! Besar sekali! Lihat, Korea sangat kecil” Yu Bin menunjukkan peta Korea. Kami berdua hanya tertawa.
Mereka itu banyak bertanya. “Kenapa kalian pakai jilbab?”, “Apa pandangan kalian tentang agama lain?”. Kadang, pertanyaannya itu memang yang cukup sulit dijelaskan. Again, aku menyimpulkan orang korea itu kritis.

Seputar Pendidikan di Korea
Karena sesama murid SMA, pembicaraan kita gak akan jauh-jauh dari pendidikan. Mereka Tanya kapan kita masuk dan pulang sekolah. Di sekolah ku, masuk jam 7.20 dan pulang jam 4 sore. Seketika mereka kaget dan reflek mengatakan “Whoa, Heaven! Disini, kita masuk jam 8 dan pulang jam 8 lagi.” Sekarang kita yang kaget. Mereka aja kaget, waktu kita bilang jam 10 malem kita udah tidur. Bagi mereka, jam 10 malam itu masih siang banget. Yah, paling telat mereka tidur jam 1 (FYI: orang korea baru bangun itu jam 7 pagi!).
Mereka juga bilang, orang korea itu benci bahasa inggris (Yu Bin kali ya, haha) wajar, banyak orang korea yang gak bisa bahasa inggris. Katanya, mereka memang susah menyerap pelajaran bahasa inggris.
Waktu itu, kita juga sempet berbincang tentang kuliah. Yu bin waktu itu Tanya, “kalian mau kuliah dimana??”. Yaa.. kita bilang aja ke PTN favorit. Yu Bin bilang, universitas no.1 di Korea adalah Seoul university. Cuma orang orang pinter (banget) aja yang bisa masuk. Terus, Yu Bin juga bilang, Cuma beberapa persen dari murid sekolah yang bakal melanjutkan ke kuliah. Soalnya, masuk kuliah itu susah. Harus belajar dengan keras. Katanya, demi masuk universitas, banyak yang belajar terus-menerus, sampe mimisan dan pingsan.
Kalau melihat pendidikan di Korea, emang mengerikan sih. Waktu belajar mereka aja banyak banget. Oh iya, di Jeonju itu sekolah Umum (Campur) Cuma ada 3 lho! Sisanya 10 sekolah laki-laki, dan 10 sekolah perempuan. Kenapa di pisah? Katanya biar fokus belajar, gak ada acara “pacaran” atau “naksir” hahaha.
Aku jadi ragu untuk kuliah di Negara gingseng ini. Kayaknya bakal di geder jadi orang pinter, hehehe.

Lagi lagi di Bayarin.
Setelah ngobrol panjang dengan Yu Bin dan Tae Yeong, akhirnya adik Yu Bin datang. Ih, adiknya tuh lucu banget^^ umurnya 17 tahun. Akhirnya, kita berlima ngobrol seru (itu udah jam 11 malem, tapi mereka masih semangat aja. Aku sih udah ngantuk-ngantuk). Sampe akhirnya, adiknya Yu Bin nawarin, “kalian mau makan nggak? Ayo kita beli makanan!” sebenarnya, waktu itu kita udah makan malem, tapi gaenak sama Yu Bin dan adiknya. Akhirnya kita beli makanan di minimarket di deket apartemen.
Adenya Yu Bin bilang, “Kalian pilih aja apa yang kalian suka!”. Asli, bingung. Banyak snack-snack disana, tapi kita juga ragu dengan ke-halal-an nya. Akhirnya, kita bilang aja, “Terserah kalian aja deh.” Terus, mereka beli banyak gitu (ckck), dan kita ditawarin sebuah minuman.
“Ini Jus Nasi.” HAH? JUS NASI? Dan itu beneran!!
“Ini minuman tradisional korea.” Akhirnya kita mengiyakan. Yah, penasaran juga, gimana rasanya jus nasi itu. Mereka juga beliin kita es krim hihi. Dan, tidak keluar uang sepeserpun.
Nyampe apartemen, kita makan – makan. Aku, Anggit, Yu Bin, Tae Yeong, adik Yu Bin dan temennya adik Yu Bin (ckck mulai rame ya?) dan gak lama kemudian ayah mereka dateng bawa Kimbap dan Tteokpokki. Uh, makin penuh deh. Tapi sayang, Kimbapnya pake daging babi. Ayahnya lupa, kalau kita gak bisa makan daging babi. Gak papa deh. Udah disuruh minum Jus nasi (ternyata isinya nasi dan air gula. Enak sih, tapi kalo banyak2 enek), kita ditawarin minum Jus Anggur gitu. Di korea emang makmur deh! Tapi, porsi makanan Indonesia emang kecil, ya... jadi gampang kenyang.

Tragedi WC otomatis
Sudah mulai larut, kita udah gak kuat pengen tidur. Akhirnya, kita izin tidur saat itu (mereka belum waktunya tidur, ya ampun ckck). Pas kita tahu kita bakal tidur di kamar adiknya Yubin, ayahnya bilang, kalau kita tidur di kamar ayahnya aja. Waw! Baik banget ayahnya :’)
Kamar ayahnya luas. Kasurnya empuk, dan ada closetnya. Jadi, ada ruangan dimana itu ada lemari dan kamar mandi. Disini ke-udik-an saya terjadi lagi. Karena capek, dan belum sempat mandi, akhirnya kita mandi. Uh, waktu itu aku udah gak kuat pengen boker. Kalian tahu kan semua WC di korea itu dry landing? Di WC umum ada tissuenya. Tapi WC di kamar ayahnya beda! Gak ada tisu sama sekali. Air pun gak ada. Aku bingung. Ternyata ini WC nya pake mesin! Jadi kita dicebokin pake mesin juga. Masalahnya, aku sudah keburu ‘mengeluarkan’, aku gak mungkin Tanya ke anggit cara makenya, kan?
Aku pun berusaha tenang. Aku melihat tombol-tombol di WC itu dengan tulisan yang gak kumengerti. Ku pencet satu tombol, tak ada yang terjadi. Oke, tombol yang kedua. Pip. Wuuuz! Air pun keluar dari belakang dan oh, ternyata ini tombol buat cebok! Dan sekarang yang aku pikirkan... bagaimana cara menghentikan air yang keluar?
Parah! Aku bingung setengah mati. Aku pencet berbagai tombol tapi air tak kunjung berhenti. Sampai akhirnya ada tombol merah dan Pip. Mati. Mesin WC-nya pun ikut mati. Oh, jadi itu tombol on/off WC nya? Benar-benar canggih korea ini!
Setelah ketegangan selesai, aku pun mulai mandi, ganti baju dan tidur.

ini dia si WC otomatis-_- see the button overthere?

SMA Shinheung lagi!
Tidur semalem nyenyaaak banget. Entah karena heater (di Jeonju dingin banget, tapi kata mereka, mereka kepanasan!), entah karena selimutnya yang enak, atau kasur dan bantalnya yang empuk. Tapi, itulah tidur terenak selama di Korea. Kita bangun jam 7. Mandi, siap-siap, tapi di luar belum ada yang bangun, kecuali sang ayah yang sedang menyiapkan sarapan.
Di meja sudah ad kimbap (minus daging babi), Roti, telor ceplok, jeruk dan air putih. Aaaah, rasanya enak sekali! Kami pun makan bersama. Tepat jam 8, kami pergi ke SMA Shinheung lagi (Tae Yeong dan teman adiknya Yu Bin ternyata menginap! Mereka ikut sarapan bersama kita).
Kita ke Shinheung diantar oleh mobil ayahnya. Setelah sampai, Tae Yeong berkata. “Welcome to our school!” Hm, waktu itu Pak Jang mengatakan hal yang sama, haha.
Yu Bin dan Tae Yong bilang, lapangan sekolah mereka adalah lapangan terbesar di Jeonju. Mereka juga bilang, kalau bangunan sekolah mereka udah ratusan tahun. Yang bikin aku gemas, Yu Bin bilang, “Hahah, maaf ya, gedung sekolah kami kecil.” APA?! APA KAU BILANG YUBIN? SEGINI KAMU BILANG KECIL?? KAMU BELUM LIHAT SEKOLAH KITA!
Ini yang bikin aku terbahak bahak, Tae Yeong dengan polos bilang, “Its look peaceful, but its Hell.” Seketika aku dan Anggit tertawa. Mereka bener-bener gak suka sekolah. Katanya, gurunya galak galak, hehe.
Kami pun berpisah, karena Yu Bin dan Tae Yeong harus belajar. Aku dan anggit pun menuju perpustakaan yang sudah disulap menjadi basecamp. Kita bertemu teman-teman yang lain, dan berbagi cerita kisah mereka dengan host mereka. Ckck, ternyata seru-seru. Tapi, kalau soal tempat tinggal, kayaknya aku yang paling enak haha^^

Workshop dan Kecelakaan
Tujuan utama ke korea kan untuk workshop angklung, di hari kedua ini kita mulai menginvasi sekolah ini dengan angklung. Jadi, waktu itu kita di ruang music. Disana ada murid murid yang sedang belajar seluring (aku lupa namanya apa). Dan kita tampil depan mereka. Mereka sungguh lucu saat memainkan angklung. Kayak ngajarin anak Tk~
Setelah menginvasi mereka, tibalah waktunya Performance kita. Waktu itu ada kecelakaan kecil. Rak angklungnya jatuh. Semua orang kaget, apalagi kita. Agak sempat malu, karena sebelum tampil sudah ada kejadian seperti ini. Disaksikan banyak murid lagi. Ingin menangis rasanya.
Aku terharu saat melihat Pak Kim yang berusaha keras membenarkan rak angklung yang jatuh itu, dan lebih terharu lagi saat kepala sekolah yang langsung turun tangan! Dia jadi tidak terlihat seperti sosok kepala sekolah yang hanya melihat dan memantau perkembangan sekolah. Hebat! Benar benar hebat!
Walaupun kecelakaan kecil itu, the show must go on. Kita tetap tampil dengan pede (dan deg2an takutnya raknya jatuh lagi). Responnya pun positif. Dan itulah sesi terakhir kita di Shinheung High School.

Jeonju Art School dan Es Krim
Setelah penampilan itu, kita langsung ‘diculik’ ketempat lain. Katanya, kita akan perform di tempat lain. Tapi aku belum tahu dimana. Kali ini, pak Jang tidak bisa mengantar. Jadi mobil yang digunakan mobil Pak Kim dan temannya (aku gak tau namanya). Aku kebagian di mobil temennya Pak Kim. Dan aku gak tahu kalau itu akan berujung kebahagiaan (hehe).
Waktu dijalan, teman pak Kim ini bertanya, “Kalian suka es krim?”
“Suka!” siapa yang gak suka es krim?
“Ayo kita beli es krim!” kami pun kaget. Beneran nih? Tuh kan, lagi-lagi dapet rejeki. Paman ini lansung memutar mobilnya, dan berhenti di depan sebuah toko. Aku menelan ludah. Baskin Robins!! Aku belum pernah beli es krim di Baskin Robins (di korea malah banyaknya es krim dari baskin robins). Di Indonesia kan mahal banget! Kita pun disuruh pilih rasa yang kita suka. 2 scoop! Bayangkan, satu scoop aja biasanya mahal! Aku pun memilih strawberry cheese cake dan chocolate mint kalo gak salah? Haha dan itu enak banget! Makasih Pamaaaan! J
Karena beli es krim, kita jadinya telat, hehe. Ternyata, kita ke Jeonju Art School. Tiba2 langsung down. Ini kan art school? Dan kemampuan kita masih ecek-ecek. Tapi untungnya mereka mengapresiasi penampilan kita. Pssst, katanya Taeyeon SNSD lulusan sini lho.

es krim yang dibeliin :)

Jalan-jalan Malam Hari
Hari ini jadwalnya makan malamnya diajak diluar oleh para Host. Yu Bin bingung karena dia Cuma bawa uang sedikit. Hari ini Tae Yeong gak menemani karena ada latihan futsal. Akhirnya, Yu Bin mengajak temannya yang pernah pertukaran pelajar di Indonesia! Dia sedikit-sedikit bisa bahasa Indonesia loh!
Karena bingung mau makan apa, akhirnya kita malah jalan jalan sambil nyari tempat makan. Terjadilah obrolan antara aku, anggit dan temannya Yu Bin membahas Indonesia. Yu Bin Cuma kedapetan bingung karna gak ngerti heheh.
Jadi, si temennya yubin ini pertukaran pelajar di Jogja. Katanya dia ke Malioboro. Terus katanya dia suka Sate. Terus, katanya dia makan di restoran sendirian ngehabisin 100 rupiah! Tentu aja kita kaget, karena untuk ukuran makan sendirian gak mungkin kan sampe 100 ribu? Haha. Yang bikin aku malu, temennya Yu Bin ini bilang, “aku lihat anak anak SMP dan SMA sudah naik motor. Memangnya itu gak berbahaya?”. Emang iya sih, harusnya gak boleh. Di korea jarang ada yang pake motor. Jarang banget! Soalnya resiko kecelakaannya lebih besar. Dan makin malu pas temennya ini bilang, “Aku juga lihat di Indonesia, anak kecil, SMP dan SMA sudah banyak yang merokok.” Aku pun hanya tersenyum, tidak bisa menjawab. Kalau di korea, anak SMA belum boleh merokok! Katanya minimal 20 tahun (dan mereka menaatinya.) lagipula, aku belum ngelihat orang yang ngerokok di Jeonju.
Akhirnya, perjalanan kita berhenti di suatu restoran yang menjual makanan tradisional korea (aku lupa namanya apa). Disana, Cuma ada satu menu yang pake daging sapi, sisanya daging babi (ya ampun). Kita pun makan sambil ngobrol. Dan topic pembicaraannya tentang Uang. Pendapatan orang tua, uang jajan, pendapatan Negara, hutang, harga barang dan hitung hitungan. Entah kenapa itu menyenangkan. Beneran deh, Yu Bin dan temannya ini lucu banget. Kita mengobrol dengan segala keterbatasan tapi kita saling mengerti J
Setelah makan, dan sudah malam (di Korea jam 7 baru gelap), kita diajak jalan jalan seputaran jalan jeonju. Entah kenapa, kita malah nyasar ke tempat karoke-karoke di sepanjang jalannya. Dan mereka meminta maaf atas hal itu, hehehe. Sampe akhirnya, kita harus berpisah dengan temannya Yu Bin karena ia harus kembali ke asrama. Kita pun pulang ke rumah Yu Bin masih dengan pembicaraan yang seru seputar ekonomi dan pendidikan.

dari kiri: temen yubin, aku, anggit dan yubin

Malam Terakhir di Rumah Yu Bin
Malam terakhir di rumah Yu Bin dijalanin tanpa ayah Yu Bin. Katanya, dia sedang pergi sama temen temennya untuk minum. Tapi, ayahnya meninggalkan credit card buat pesen makanan! Haha. Akhirnya, kita pesen Ayam (padahal udah makan malam waktu itu, ckck). Dan aku gak nyangka, kita beli ayam 2 box dan itu isinya ayam semua! Makannya langsung aja dimakan, gak pake nasi kaya di Indo (cara makan ayam di korea emang gini). Kenyang banget!
Karena ini malam terakhir, Yu Bin ngasih kita hadiah. Yu Bin ngasih sticker Teen Top, B2ST dan Infinite, juga ngasih namecard Infinite!! Waktu itu aku pernah bilang aku suka K-POP, dan aku bilang aku suka Teen Top, Infinite dan B2ST. eh, ternyata dihadiahin itu! Makasih Yu Bin J gak Cuma Yubin, adiknya ngasih kita gelang! Aku dapet gelang warna coklat, dan anggit dapat gelang warna biru aqua. Kita juga sebenarnya mau ngasih angklung, tapi kehabisan. Akhirnya, Anggit ngasih permen khas Indonesia (apa hayo?).
Sedih rasanya. Walaupun baru sebentar, tapi kita udah kayak keluarga. Sebagai kenang kenangan, kita berfoto J dan kocaknya, Tae Yeong bilang, “Ayo foto gaya Gangnam Style!” hahaha aduh, mereka ini emang lucu-lucu^^
Mereka juga bilang, katanya kalau udah sampe Indonesia, jangan lupa chat! Hhe. Setelah itu, kita pamit tidur duluan.

 foto ama Taeyong abis makan ayam

 foto ama temen adenya yubin (paling kiri), Taeyong, dan adenya Yubin

 with Yubin and Taeyeong

gangnam style ;))


Pamit L
Makan pagi kita disuruh di sebuah restoran, dan Yu Bin (juga Tae Yeong)nganterin kita naik Taxi soalnya mobil ayahnya rusak. Dan itu adalah pertemuan terakhir kita dengan Yu Bin juga Tae Yeong. Kita pun pamit. Kita melambaikan tangan. Mereka pun bilang, “Kita udah memutuskan, sehabis musim ujian kita bakal liburan ke Indonesia”. Apa? Mereka serius? Kita pun bilang “Kita Tunggu!”. Sumpah, rasanya pengen nangis. Yu Bin dan Tae Yeong pun pergi untuk sekolah. I’m gonna miss them soooo badly L
Setelah kumpul semuanya, kita dibayarin makan pagi. Kita disuruh makan apa namanya gatau pokoknya di dalemnya ada mie, dan itu enak. Cuma... lagi lagi ini porsi Jumbo. Tapi kali ini aku gak bisa habisin!
Setelah itu, dengan mobil Pak Kim lagi, kita dianterin ke Stasiun menuju Busan. Rasanya sedih juga harus pamitan sama Pak Kim dan Pak Jang. Jeonju suasananya hangat banget, ramah. Rasanya betah tinggal di Jeonju.
Satu kalimat waktu udah ninggalin Jeonju, “Saeeeem, mau ke Jeonju lagi!”

2 comments:

  1. btw shel, korsel lulusan SMA nya sama kaya di jepang dan negara maju lainnya udah bisa langsung kerja dgn gaji yg lumayan, yg ngelanjutin ke univ biasanya yg mau kerja di big company gt....indonesia kapan ya bisa kaya gini :(

    adeknya yubin lucu abis._.

    ReplyDelete
  2. Iya Nan, di indo kalo gak dapet gelar sarjana kaga bis kerjaaaa!

    Adenya Yubin emang lucu bgt nan, wkwk kalo ketemu bawaannya seru deh hahah :D

    ReplyDelete