Sunday, August 4, 2013

[FF] How We Met (#1 - #5)


How We Met - EXO-K Fantiction
Cast     : EXO-KIDS J
Genre  : Action / Friendship
Rate    : K ofcourse!
A/N      : ingat FF aku yang selebelumnya? Well, it’s kinda sequel or somethin’ and I pick exo kids first J (infact I like exo kids more than exo men hihi) but dont you worry, if I have enough idea and time I cant add exo men in the story (exo men more have cooler ability!) so, enough of blabbering and start writing! Hehe, enjoooy J

#1 I tought that I was alone – Kai
Pemalas. Satu kata untuk Kai. Mempunyai kekuatan teleportasi yang sudah mengendap di tubuhnya hampir 10 tahun itu, membuatnya menggampangkan sesuatu. Ia selalu bangun siang, karena ia tidak perlu berjalan untuk sampai ke sekolah. Seperti pagi ini, Kai terlalu malas untuk bangkit dari kasurnya yang super empuk.
Bibinya, sudah berkoar-koar dari bawah menyuruh Kai sekolah. Dengan sekejap, Kai sudah berada di kamar mandi, membasuh badan seadanya, memakai seragam sekenanya, dan buuuf! Ia sudah ada di tengah jalan menuju sekolahnya.
Sudah hampir 3 hari ini Kai merasa diawasi. Setiap pergi dan pulang sekolah, bahkan saat di kelas. Dan sekarang. Kai berhenti, dan menunjukkan smirk nya.
“Okay, okay. Siapapun dirimu aku ingin kau menunjukkan sosokmu. Ayo cepat, aku tahu kau disana.” Kata Kai mengancam. Belum ada tanda-tanda. Kai menghela napas,
“Aku serius, jangan main-main denganku.”
Kai menunggu, hingga terdengar satu langkah kaki, dengan kecepatannya, Kai menyergap sosok itu dengan menarik kerah baju yang ia pakai. Tertangkap!
Aha! I know I’ve been followed! Who are you?! What do you want?!
Sosok itu terlihat panik, “Aaaah oke, oke! Aku mengaku! Aku mengikutimu, oke? Bisa turunkan aku please?
Kai tidak sadar, selain menarik kerahnya, ia juga mengangkatnya tinggi-tinggi. Bruk! Kai pun melepaskan sosok itu.
“Oke, bicara.”
Sosok itu bangkit dan berdehem, “Kenalkan dulu. Ahem! Aku agen Spark dari XOXO organitation, bidang intelejen, technical. Salam kenal.” Spark mengulurkan tangannya ke arah Kai yang hanya disambut oleh tatapan aneh Kai.
“XOXO apa?”
“Baiklah, itu bisa kita bicarakan nanti. Intinya, aku butuh kau untuk sebuah misi.”
Kai kini tertawa, “Oke, siapa namamu tadi? Spike? Aku ingin pergi ke sekolah dan aku tidak ada waktu untuk bercanda dan bermain agen-agen rahasia”
“Ini serius, dan namaku Spark.”
Kai mengedikkan bahu, “Whatev.. So, bye, Spike!”
“Tunggu! Aku tahu tentang kekuatan teleportasimu, Kai!” teriakan Spark membuat langkah Kai terhenti. Lagi-lagi Kai kini sudah dihadapan Spark dengan durasi 1 detik.
“Apa katamu? Darimana kau tahu?”
“Dengar, aku ingin kau dengarkan aku dulu. Intinya, kau tidak sendirian, Kai.”
Mata Kai membulat, “Benarkah? Ada orang-orang lain sepertiku?!”
Spark mengangguk cepat, “Ya... dan... tolong turunkan aku lagi? Please, Kai?” lagi-lagi Kai menarik kerah Spark.
“Oh, sorry,
“Oke, Kai. Sepertinya kau akan bolos sekolah dulu. Kita akan bicara.”
Kai tersenyum, “Kau mau bicara dimana? Aku bisa membawamu kemanapun yang kau mau.”

#2 Jumpy Time Traveling – Spark
Spark merasa tubuhnya bergetar hebat, keringat dingin dan merasa mual-mual. Kai disebelahnya tidak memedulikan Spark, ia malah terpana dengan bangunan yang ada di hadapannya. Efek teleportasi bagi orang awam, ya seperti ini.
“Whoa! This is cool! Well, sebenarnya, hanya pabrik tidak terpakai tapi keren. Jadi markas rahasia ada di dalam sini?” tanya Kai takjub. Spark memegang perutnya yang terasa berputar putar itu. Ia akan menuntut semua perusahaan film tentang agen rahasia, karena orang awam seperti Kai bisa mengetahuinya dengan mudah.
“Ya, ya... seperti itu...” Kata Spark sambil melangkah masuk ke dalam bangkai pabrik itu. Kai mengikutinya, seperti anjing yang mengikuti masternya.
So, Spark, apa kau menggunakan kode sidik jari? Bola mata?”
ID card,” Spark menunjukkan ID card yang ia gantung di lehernya. Spark memencet sebuah tombol di depan pintu pabrik, lalu muncul sebuah panel seperti untuk menggesek kartu kreditmu di pasar swalayan. Spark pun menggesek ID cardnya disana, dan pintu pun terbuka.
“Wow. Apakah nanti aku dapat ID card seperti itu?”
Spark tidak menjawabnya, mereka hanya berjalan, berjalan, dan terus berjalan, dan sampai di sebuah ruangan penuh dengan komputer komputer canggih, meja dengan penuh kertas, dan layar layar LCD menampakkan beberapa wajah, termasuk wajah Kai.
“Hey! Dari mana kau mendapatkan fotoku itu? Aku tampak ganteng,”
“Dari satelit canggih milik XOXO” sosok perempuan muda dengan rambut dikuncir muncul dari balik layar layar besar itu. Spark terenyum,
“Ah, Kai, kenalkan ini Mist.”
Mist tersenyum manis, “Mist. Teknik intelejen.”
“Kai. Teleportation?” Kai nyengir.

#3 Teach some new technology to kids – Mist
Setelah mendapat penjalasan panjang lebar tentang XOXO, dan 5 orang lainnya yang mempunyai kekuatan sama seperti Kai, Mist menghela napas,
So, Kai, are you... understand?”
Kai melongo, “Uh? Aku hanya tau tugasku mencari 5 orang lainnya, kan?”
Mist mengangguk, “Benar, dan... kau butuh teknologi untuk mencari mereka.”
Mist memencet sebuah tombol, dan dari meja muncul sebuah kotak yang berisi alat-alat canggih.
Cool!
“Lihat, kau hanya butuh ini” Mist mengeluarkan alat sepeti handphone touch screen, dan ada antene sepanjang 3cm.
“GPS.”
“GPS?”
“Hu-uh,” Mist menyalakan ‘GPS’ itu dan muncul peta jalanan. “Ini bukan GPS biasa. Ini bisa mendeteksi kekuatan super. Kau tahu, orang yang mempunyai kekuatan super punya aura panas yang berbeda. Orang yang punya kekuatan sepertimu, memancarkan warna biru muda.”
Kai mengambil GPS itu, “Oke. Keren.”
Spark muncul di sebelah Mist, “Waktumu hanya 3 hari sebelum bulan purnama. Saat bulan purnama...”
“The Dark bangkit, keluar dari sarangnya dan akan membunuh populasi manusia. Ia hanya bisa dikalahkan oleh kami, aku tahu itu Spark. Oh, ya, terima kasih Mist! Sekarang bisa aku pulang?” Kai mengantungi GPS-nya.
Mist tersenyum, “Kau boleh pulang. Dan aku ingin kau kembali dengan 5 orang itu.”
Aye, captain!” Buuush! Kai hilang dalam sekejap. Mist menghela napas,
“Spark, kau bisa percayakan Kai?”
“Ya... terus awasi Kai. Ia masih terlalu bocah untuk hal ini. Tetapi... bagaimana lagi, The Dark harus dikalahkan, kan?”
Mist kini menatap layar besar dengan bintik merah yang berjalan di tengah-tengah map. “Tenang, aku tadi menempelkan pelacak di tubuh Kai. Kita bisa tahu ia berada dimana.”
Spark tersenyum, “Bagus.”

#4 Beach and cool guy named Kai – Suho
Suho memegang karangan bunga lili dengan erat. Ini tepat 10 tahun kematian temannya, yang tenggelam bersamanya waktu itu. Suasana pantai kali ini cukup ramai, mereka tampak sangat bersenang-senang. Mungkin, hanya Suho-lah yang berwajah berduka. Tepat di dekat batu karang yang besar, Suho menaruh karangan bunganya. Ia menyatukan kedua telapak tangannya, dan berdoa untuk temannya. Semoga ia tenang di surga sana...
Byuuur!
Doa Suho buyar saat ia mendengar sesuatu jatuh di tengah laut sana. Seseorang tenggelam! Suho teringat temannya yang tenggelam itu. Sebelum kejadian itu terulang lagi, ia menuju ujung pantai, menyentuh air, dan mengontrolnya untuk menyeret seseorang yang tenggelam itu.
Seorang pemuda, dengan seragam sekolah. Suho menatap pemuda itu aneh, sedang apa anak sekolahan berada di pantai?
“Uhuk!” pemuda itu terbatuk, Suho pun mendekatinya,
“Kau tidak apa-apa?”
“Hoooaaah!” pemuda itu bangkit dan buru-buru merogoh sakunya, “GPS! Mana GPS?!”
Suho menatap aneh pemuda itu yang nampaknya mencari sesuatu. Suho melirik apa yang kini tertimbun di pasir. Sebuah handphone?
“Ah, apa maksudmu ini?”
Pemuda itu tersenyum dan mengambilnya, “Uah! Syukurlah! Ternyata ini waterproof, ini canggih sekali...”
Suho tersenyum, “Kau sehat dan nampaknya handphone mu juga begitu. Lain kali hati hati, kenapa bisa tenggelam?”
Pemuda itu memeras kemejanya yang basah, “Ah? Kesalahanku, kadang aku miss landing,
Miss Landing?”
“Ya kau tahu... teleportasi...”
Suho terkejut, “Hah?! Kau...”
“Whoa, whoa, tenang, tenang!” pemuda itu panik melihat wajah Suho yang menegang. Pemuda itu pun menatap GPS-nya, dan dilayar, muncul pancaran biru muda, “Kau orangnya!”
Suho mundur selangkah, “Jangan mendekat! Jika kau tahu siapa aku, aku mohon jangan mendekat!” Suho menatap takut pemuda di depannya. Apakah ia adalah penculik kekuatan super? Biasanya orang jahat mau menangkap orang dengan kekuatan super untuk memanfaatkannya untuk kejahatan, kan?
“Tenanglah, tunggu, aku sama sepertimu” pemuda itu mendekat perlahan, “Namaku Kai.”
Suho menghela napas, “Benarkah?”
“Ya. Tadi aku menggunakan kekuatan teleportasiku. Karena belum terlalu bisa mengontrol, kadang aku salah tempat mendarat. Sialnya, aku jatuh di tengah laut. Sepertinya, kau yang menyelamatkanku?”
Suho mengangguk, “Uh, ya... bagaimana kalau kita bicara di rumahku? Tidak jauh dari sini, kok.”
Kai mengangguk senang, “Ide bagus.”

#5 Water Guy, Suho – Kai
Rumah Suho tidak terlalu besar, kecil namun nyaman. Rumahnya domnian terbuat dari kayu, dan menurut Kai, ini rumah keren. Kacanya besar-besar, menghadap pantai. Dan ini adalah pemandangan super keren versi Kai. Suho sendiri suka dengan pemandangan di rumahnya.
Nice house, bro...
Suho tersenyum, “Haha, Thanks.”
Kai duduk di sebuah sofa super empuk berwarna hijau muda, “So, Suho, air. Kau mengendalikan air.”
Suho mengangguk, “Yap. Tidak terlalu hebat sih... sama, kadang aku belum bisa mengontrol airnya dengan benar.”
Kai tampak tertarik, “Kau tahu, menurutku kekuatanmu keren. Apa kau bisa membuat bola air ditanganmu?”
“Bisa, tetapi aku harus membasahi tanganku dulu.” Suho mengambil sebuah botol kecil dari tangannya, dan menuangkan setetes air di telapak tangannya. Buuf! Seketika, muncul bulatan bola air di tangan Suho.
COOOOL!
“Haha, menurutku teleportasi juga keren. Kau bisa kemana pun yang kau mau, kan?”
Kai tersenyum puas, “Yaah, tentu saja. Baiklah. Kita tidak ada waktu lagi.”
Suho teringat obrolannya dengan Kai selama di perjalanan menuju rumah. Tentang The Dark, juga XOXO organitation. Oh, dan seorang pria bernama Spark juga wanita bernama Mist.
“Oke, jadi, kita harus menemukan orang ketiga kapan?”
“Sore ini.” Kai tersenyum. 

Bersambung~ karena ini di blog, jadi aku akan membaginya jadi beberapa bagian. oke (di word sih cuma 22 halaman ._.)

No comments:

Post a Comment