Sunday, September 13, 2009

new: part 14

oik melihat ke sekelilingnya. sekolah mulai sepi. oik pun melangkahkan kakinya keluar sekolah dan menjemput bastian. saat sampai rumah, oik membaringkan tubuhnya di kasur, menatap layar hapenya. ada 1 msg. dari gita. isinya: "ik km udah beli apa yg disuruh bwa bsk?". oik membalasnya, "blm. nanti aja ah males". oik pun lama2 tertidur. kita lihat ke anak2 cowok yg tari tadi belum nyampe rumah. "cak, lo punya kaka, ato ade gitu?" tanya debo. "punya. kakak aja" jwb cakka. "wah, enak punya kakak! aku juga punya kka, tapi kita kembar! dia 3 menit lebih dulu lahirnya dari pada aku" curhat irsyad. "akur?" tanya patton. "enggak! itu sayangnya. entah kenapa abang sekarang tuh jadi beda. jutek bgt! malah, dy gk mau 1 skolah sama aku! ii, jadi deh gk akur!" jwb irsyad sambil menendang batu di jalan. entah kenapa, cakka merasa irsyad cocok menjadi teman curhatnya. "wah, biasanya org kembar itu kompak!" kata debo. "gak juga ah.. haha" kata cakka. keheningan terjadi.. patton yg jail tiba2 nyeletuk, "eh ada oik tuh di depan!". "mana??" hanya cakka yg mengatakan hal itu. cakka memerah, "cie cie hahahaha kangen lu ma oik? hahaha!" kata debo ngakak. "patton jail amat! lgian, itu untk membuktikan , patton tu boong apa enggak tauk! :p" cakka berusaha cari alasan. "haha, udah deh cak! gk papa lg." kata irsyad merangkul cakka. "haha. oh ya cak, kalo mau tau all about oik tanya aja ke aku!" kata patton. cakka melirik patton, "emg lo siapanya?" tanya cakka. entah knp di hati ckka timbul rasa, hm, cemburu saat patton berkata sperti itu. "aku kan sodaranya. tiap minggu aku maen ke rumah dia. tenang aja cak, oik cuma sodara kok! aku juga ikhlas oik kalau sama kamu mah. haha" kata patton. cakka menjitak patton, "dasar lu! lgian, knp sih gw diledekin oik mulu. gw kan gk suka dy, just friend" kata cakka. "haha, awas lo cak entar jadi suka beneran!!" kata irsyad. cakka hanya diam. yg lain tertawa. "eh ton, gw minta nomor lo dong" kata cakka. "boleh, save ya!" kata patton mendiktekan nmor hapenya. cakka juga minta nomornya dd. dan mereka pun berpisah di tengah jalan karna rumah mereka berbeda arah dgn cakka. saat cakka sampai di rumah, cakka melihat 1 mobil terparkir di sana. mobil yg sangat cakka kenali. ya, mobil ayahnya. ah, ayah pasti pulang! cakka jadi malas masuk rumah. pasti akan ada pertengkaran lagi. cakka masuk. tidak terlihat tanda2 kdatangan ayahnya. cakka pun dengan bebas masuk ke kamarnya. tapi..
bersambung..

No comments:

Post a Comment