Monday, September 14, 2009

new: part 17

-- padahal mamany oik tuh udah cinta bgt ma suaminya itu. mamany sakit hati, dan mamanya tuh ga mau ini kejadian sama oik. makanya, mamanya larang2 oik deket2 cwok. takut bukan cowok baek2. katanya sih, kalau soal cwo, biar mamanya yg atur" terang rahmi panjang lebar. "dijodohin maksud kamu?" tanya cahya. "ya, kurang lebih seperti itu lah" jwb rahmi. gita terlihat kaget, "ya ampuun, jaman ya jodoh2an. kan kasian oik nya juga. kalo oik ga cinta gimana? ckck.. ik,ik. kasian bgt sih kamu" gita menidurkan kepalanya di bahu agni. "huah! kalo gitu kita yakinin aja mamanya oik!" usul agni. ia berdiri hingga kepala gita terbentur kursi. cahya ngakak. rahmi menatap agni, "iya. kalau bisa. mamanya galak tau, ganas" decak rahmi. agni cemberut, kembali duduk.
*
tak terasa, mos sudah selesai. ternyata, kelompok bintang jadi 1 kelas. yay! bagus deh, soalnya mereka udah klop banget. suatu hari, ms. winda, guru matematika mereka masuk kelas 10-2. ia membawa setumpuk surat. ia memanggil patton, si ketua kelas. "ya bu? ada apa?" tanya patton saat sudah ada di depan bu winda. bu winda tampak kelelahan dan terburu - buru. keringatnya saja sampai mengucur di pelipisnya. "patton.. tolong bagikan surat ini ya! ibu buru2, ada keperluan mendadak. kalau ada yg ga dimengerti atau yg ingin ditanyakan, tanya ke guru piket ya!" bu winda menyerahkan tumpukan kertas itu kehadapan patton. patton mengangguk dan ms. winda pun pergi. patton membagikan surat itu. rahmi tersenyum melihat isi surat itu. rahmi pun memekik keras, "yey! kemaaah!" membuat gita yang duduk di sebelahnya menutup kedua telinganya. debo menoleh, "heuuh alay! kayak ga pernah camping aja!" debo melontarkan komentar. oik membela rahmi, "de, denger ya. di GS itu ga pernah ada camping! wajar ajalah rahmi seneng pas ada camping". debo hanya nyengir. obiet nyeletuk, "ah masa? ga mungkin bgt" oik dan rahmi melotot, irsyad membisiki obiet, "udah percaya-in aja lah". cakka yg tadi diam angkat bicara, "GS itu apa?" tanya cakka dengan polosnya. debo menggumam enggak jelas. rahmi malas menjawab. orang bego aja tuh yg ga tau GS. "girls school cak" oik menjawabnya, "masa kamu lupa? kan kak gabriel pernah omelin aku pake embel2 GS, di depan kamu banget". cakka menutup matanya, bersandar di kursi. kepalanya bersandar di tangannya yg melipat di belakang kepala. "apa yg keluar dari mulut gabriel gue selalu lupa" jwbny santai. oik hanya menggeleng, melihat cakka seperti itu. membuatny malas.
bersambung..

No comments:

Post a Comment