Tuesday, September 8, 2009

new: part 2

setelah insiden lirik-melirik, akhirnya pak satpam membukakan gerbangnya. oik bernapas lega, begitu pun cowok disampingnya. tapi.. keluarlah 2 orang cowok dari gerbang itu. mukanya menatap oik dan cowok disebelahnya tajam.
"anak baru?" tanya gabriel, yg ternyata muncul dari gerbang. oik mengangguk.
"sini!" bentak temannya. oik tersentak. oik belum pernah dibeginikan sebelumnya. apalagi, oleh anak cowok. jujur, oik baru pertama merasakan hal ini.
"KALIAN INI GIMANA?! BARU AJA JADI ANAK BARU UDAH BERANI TELAT?!" temannya marah2, oik berusaha tegar. cowok disebelahnya tampak tenang.
"udah rik, tenang dulu. oke, lo, dan lo.. ikut gue" gabriel menunjuk mereka berdua untuk mengikutinya. oik lagi2 bernapas lega. mereka dibawa ketengah lapangan. di samping lapangan, sudah ada anak baru lainnya yg tidak terlambat. apa yang akan gabriel lakukan ya?
"mau apa sih kak?" tanya cowok sebelah oik.
"liat aja nanti. lo cakka ya?" tanya gabriel. oik menoleh ke arah cakka.
"iya. kenapa sih?" tampaknya cakka mulai jengkel.
"pantes! mirip sama kak elang. tapi.. adenya lebih blagu" kata gabriel santai. cakka menunjukkan muka kesal. oik khawatir akan ada pertengkaran. gabriel menatap oik,
"lo, pasti oik. lulusan sekolah elite, girls school. gue heran, anak didikan GS kok telat ya? bikin malu aja" kata2 gabriel sangat menyayat hati. oik hanya menunduk lemas. pasrah dimaki maki senior.
"woy kak. kk mau apa sih? jangan maki2 kita mulu! kalau mau ngehukum kita, buruan hukum!!" cakka sdikit berteriak. ia menantang gabriel. gabriel melipat tangannya. oik kembali cemas, mengapa cakka begitu berani berbicara seperti itu pada senior?
"haha. berani juga lo. ckck. ya sudah.." gabriel berdiri di atas kursi yang ada di tengah lapangan. lalu mulai berbicara lantang,
"kalian lihat kan?! 2 orang ini sudah punya kesalahan di hari pertama!! sangat mengecewakan! terlambat masuk sekolah. haah.. oke, saya mau tanya ke kalian. kira-kira.. hukuman yg pantas apa ya untuk mereka berdua?!" kumpulan anak baru riuh. mereka mendiskusikan hukuman apa yang pantas dijalani cakka dan oik. oik resah, dia gak tenang. cakka melihatnya,
"gak usah takut gitu. apapun hukumannya, kita pasti bisa lewatin kok" kata cakka kpd oik. ia hanya ingin membuat oik tenang.
"i.. iya. makasih" kata oik pelan. oik mencoba tenang. bukan karena hukuman, tapi karena cakka. ia baru pertama disikapi oleh cowok seperti ini. gabriel menatap cakka dan oik, lalu berkata..
bersambung..

No comments:

Post a Comment