Tuesday, June 30, 2009

part 12

Part 12 – Je a Panther

Siapa Je a Panther? Dia adalah sahabat Mr. Adrian dari Prancis yang juga ikut membangun IC Academy. Konon, mereka berebut kekuasaan. Mereka memperebutkan siapa yang pantas disebut pemilik sekolah ini.

Saat diadakan polling, ternyata Mr. Adrian lah yang menang. Je a Panther gak bisa terima. Pada malam harinya, ia mencoba membunuh Mr. Adrian. Tetapi, gagal, karena dihalangi oleh 4 guru super (haha) Ms. Ira, Mr. Duta, Mr. Dave dan Ms. Winda. Pada saat itu juga, Je a Pahnter diusir dari ICA, yang sempat jadi guru IPA di ICA. Dan kabarnya, ia kembali ke ICA!

Itulah kekhawatiran Miss Ira. Ia juga gak mau membuat murid-murid nya tahu, dan panik. Bagi ICA, Je a Panther seperti buronan. Tapi, lama-lama hal ini akan terkuak oleh murid-murid ICA.

Peraturan di ICA pun diperketat. Miss Ira curiga, je a Panther sudah ada di sekolah ini, tapi entah lah, apa ia menyamar, atau menyelinap. Jujur, Miss Ira takut. Menurut perintah Mr. Adrian, security di tiap kamar harus ada.

----

“loh, depan kamar kita kok ada security nya sih?” kata Irsyad, setelah pulang main softball. Ia bertanya pada Cakka, Patton dan Debo.
“Iya, aneh banget! Dari tadi aku perhatiin juga, diamana mana ada security!” kata Patton. Debo dan cakka Cuma geleng-geleng.

Saat mau masuk kamar, tiba-tiba si security itu menghentikan langkah mereka.
“ID card?” ia menanyakan ID card.
“Oh, ini mister!” kata mereka ber-4 sambil menunjukkan ID card masing-masing. Si security itu mengecek satu-satu.
“You can pass” jawab si security pake bahasa inggris. Mereka Cuma manggut2. lalu masuk kamar.

Gak hanya terjadi di asrama putra, tapi juga asrama putri. Ini hal yang ganjil. Kakak kelas mereka pun gak pernah mengalami hal kayak gini sebelumnya. Gabriel, si ketua OSIS terus ditanyai oleh murid-murid ICA. Gabriel sendiri ga tau alasannya apa.

----

“Iel, apa apaan tuh security gadungan di depan kamar kita! Awkward...” protes Dayat sambil memutar-mutar kabel head set.
“Kan gue udah bilang, gue juga kaga tau. Lo ngotot amir...” jawab gabriel sambil membaringkan tubuhnya di ranjang.
“Tapi iel, kayak ada sesuatu yang membahayakan deeh, kayak di pilm heri puter itu lho!” kata Septian ngasal. Dayat sama Riko tertawa.
“Heri puter, heri puter... HARRY POTTER! Dasar...” kata gabriel sambil menjitak Septian. Septian Cuma nyengir, mamerin giginya.
“Bener juga sih iel. Kata si septian, mirip-mirip yang kayak di film harry potter...” kali ini Riko memberi opini.
“Udah, udah! Jangan pikir yang macem-macem... mungkin aja ini untuk meningkatkan keamanan sekolah. Lagi rawan pencurian kali” sergah gabriel segera. Dalam hatinya, dia resah juga. Ia takut kalau ada kejadian kayak di film harry potter. Hiy, itu kan ngeri.
Gabriel pun menarik selimutnya, lalu tidur. Melupakan kata-kata septian. Gabriel penakut juga ya. Hihi. Dayat, septian dan Riko ikut tidur di ranjangnya masing-masing.

whiwww... masih bersambung

No comments:

Post a Comment