Tuesday, June 30, 2009

part 18

Part 18 – Where’s Angel???

Miss Reina memanggil Shila lembut, sambil memegang pundaknya.
“Shila??? Kenapa sayang???”
Shila terisak. Ia menunjuk pada Toilet yang tadi dipakai Angel. Dan ia terkejut lagi, bahwa ada tulisan di dinding toilet, “JE IS BACK”. Entah ditulis kapan dan pakai apa, Shila gak tau. Miss reina terkejut.
“Ap... apa?? Apa yang terjadi sayang??? Aduh, emmm... go to my office now shila... i want to talk to you” kata Miss Reina sambil membangkitkan Shila. Shila masih terisak.

Di ruangan Miss Reina, Shila ditenangkan. Miss Reina memberikan Shila secangkir teh. Miss Reina pun mulai bertanya pada Shila, tentang kejadian yang tadi.
“Shila, sebenarnya, apa yang terjadi tadi??”
“Enggh,,, tadi,, saya sama Angel.... ke toilet. Angel masuk ke toilet,,, saya tunggu diluarr... tapi, gak tau kenapa,,, angel gak keluar2.... pas saya buka toiletnya... ter... ternyata... angel hilang... huaaaaa...” Shila menjelaskan dengan terbata2 dan sesenggukan. Tangisnya kembali meledak setelah mengucapkan kata ‘angel hilang’. Entah kenapa, Shila merasa sangat kehilangan. Angel itu sahabat Shila yang paling Shila sayangi. Yah, mungkin, lebih dari 3 tahun mereka bersahabat.
“Angel hilang??? Cukup aneh... tapi... tulisan itu juga...” Ms. Reina berkata sendiri. Ia juga kaget, saat melihat ‘JE IS BACK’. Mungkin kah??? Angel di bawa oleh Je sebagai sandra an?? Miss Reina pun harus memberi tahu ini pada Ms. Ira. Sekarang, Miss Reian mencoba meyakinkan Shila bahwa Angel pasti ketemu, dan Angel pasti selamat.

Shila tak bisa tidur. Ia terus menatapi ranjang Angel. Ia menangis lagi. “Angeeeeel, kamu dimanaaa??” gumam Shila. Hingga membangunkan Irva. Irva terkejut saat melihat Shila menagis di ranjang Angel.
“Shil, kena...??” belum Irva melanjutkan kata-katanya, Shila memeluk Irva. Ia menangis dipelukan Irva. Irva bingung. Kenapa Shila menangis? Kenapa juga, Angel gak ada??
“Shil... udah.. cup.. cup... ada apa sih sebenarnya?? Kok lo nangis?? Angel mana???” tanya Irva, yang gak tahu apa-apa. Shila malah tambah deras air matanya.
“gaakkk.... gaaak tauuu vaaa... hueee.... aangel, angel.... angel ilaaaaaang... huaaaaaaa” Shila menagis sejadinya. Irva kaget setengah mati. Angel??? Hilang??? Kenapa??? Kok bisa??? Beribu tanda tanya ada di benak Irva sekarang. Ia juga bingung apa yang harus ia lakukan sekarang.
“HAH?? Duduh... shil, aduh. Kok bisa??? Cup, cup. Shila,, gue bingung nih,,,” kata Irva sambil mengelus2 punggung Shila. Sepanjang malam itulah, shila menangis, hingga akhirnya, ia tertidur.

----

Kabar Angel hilang, sudah diketahui oleh para guru. Malah, para murid. Termasuk murid laki-laki. Semua tampak berduka Angel hilang. Sekarang, Ms. Ira akan bertindak. Je ada disini. Miss Ira pun mengecek toilet yang dipake Angel.

“Hmm... je... ia disini...” Kata Miss Ira sambil memandangi tulisan yang dibuat Je di toilet. Mr. Duta menegcek keadaan toilet, tak ada yang aneh. Ia pun tak bisa menemukan ajalan apa yang Je pakai untuk menculik angel.
“Je pintar! Ia tak meninggalkan jejak...” kata Mr. Duta. Ms. Ira pun mengangguk.
“Hm, apa yang dia mau?? Sampai menyandra Angel seperti itu?? Kita harus bertindak” kata Miss Ira, masih sambil memndangi tulisan.
“Apa tapi miss???” tanya Mr. Joe.
“Joe, tolong kau periksa lagi semua isi sekolah ini! Entire school. Saya takut, ada korban lagi. Kali ini, saya akan memanggil guru2 yang lain” perintah Ms. Ira. Mr. Joe, sangat siap. Ya, Mr. Joe sangat cinta sama sekolah ini. Makanya, ia rela melakukan apa saja untuk sekolah ini. Ia juga banyak berhutang budi pada Mr. Adrian. Beliau lah yang membuat Mr. Joe seperti sekarang ini.
“Baiklah!” jawab Mr. Joe singkat.

----

Ini mos terakhir. Ya, dikarenakan Angel yang raib keaddaaannya. Maka, gabriel hanya menyuruh anak baru untuk tenang, tak panik, dan memberi mereka buku2 pelajaran.
“Ngantri ya, tolong ketua mengambil buku teman2nya” kata Gabriel lewat Mike. Entah kenapa, suasana sekarang sangat hening. Gak ribut kayak biasa. Apalagi, banyak yang iba atas hilangnya Angel. Apalagi Shila. Ia hanya tertunduk lemas di kursi.

“Shila... ceria lagi dong” kata satu orang cowok yang ia kenal suaranya. Dan katanya, Shila sedang dekat dengan cowok yang satu ini.
“Ssst! Riko! Shila kan lagi sedih...” kata Ify, yang 2hari lalu gak kelihatan karena sakit.
“Yaaa, tapi jagan sampe segitunyaaa. Ceria dong!” Riko kekeh pengen Shila ceria.
“Udah Rik, angel tuh sahabatnya dia. Pasti dia gak bisa seneng lah, sahabatnya ilang gitu...” tiba2 Sion ikut nimbrung. Riko menatap Shila.
“hhh, ya udah deh. Tapi shil, jangen berlarut2 gitu ya sedihnya” riko akhirnya menyerah. Shila masih diam. “Angeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeel...” ia memanggil nama Angel dalam hatinya.

----

“Aku liat, di toilet yang dipake kak Angel itu ada tulisan ‘JE IS BACK’!” Selly menceritakan apa yang ia lihat. Cahya, Osa dan Ourel hanya benging mendengar cerita Selly. Agni tak sengaja mendengar itu. Ia tak tahu ada tulisan di toilet yang Angel pakai. Ya, setelah kejadian tadi, toilet lantai 4 ditutup, dan yang berada di lantai 4 disuruh menggunakan toilet lantai 5, 3, 2, bahkan Lobby.
“Ha??? Apa kata kamu Sell??? Ulangi” kata Agni nimbrung.
“Iya Ag, aku liat di toilet lantai 4, tepatnya di tempat kak Angel menghilang, ada tulisan geudeee banget, tulisannya: JE IS BACK” ulang Selly. Agni kaget. JE??? Je a Panther kan???
“Aduh! Gaswat! Harus ngomong sama mereka nih!” Agni pun langsung melesat ke arah Oik, Rahmi dan Gita yang sedang bercakap ria di bangku lapangan.

“OIKK!!” panggil Agni tergesa-gesa. Percakapan antara Oik, Rahmi dan Gita terhenti saat agni datang seoerti itu.
“tenang dong Ag! Dari kemaren kayaknya rush banget...” komen Gita sambil membetulkan poninya.
“Oik! Pinjem Oik yah??? Sini ik!!!” belum juga Rahmi dan Gita jawab, Oik udah ditarik paksa oleh Agni, menjauh dari mereka berdua.

“Adudududu... apaan sih Ag??” Oik sedikit meringis.
“Aduh ik! Tadi, aku denger ceritanya Selly! Di toilet tempat kak Angel ilang, ada tulisan gedeeee, tau gak tulisannya apa???” agni menggebu2.
“Gak...” kata Oik polos.
“Yee, tulisannya itu...: JE IS BACK! Alias, Je a Panther! Je a Panther ada disini!!! Dugaan kita benar! Dan gue curiga, dia tuh nyulik kak Angel!!” vonis Agni langsung. Oik terkejut.
“Hah??? Beneran Ag??? Wah! Wah!!! Gawaaat...” pekik Oik.
“Ayo ik, kita kasih tau Irsyad!!!” ajaK agni, lagi2, ia menarik Oik ke tempat Irsyad dkk.

----

Irsyad sedang membantu patton membagikan buku2 pelajarn pada anak-anak cowok. Kalo Debo dan Cakka sibuk bercanda.
“Nih, bukunya Raden Mas Cakka, dan juga Raden Kanjeng Ratu Debo...” kata Patton sambil menyerahkan lebih dari 10 buku paket pelajaran. Cakka menerima nya dengan pelan2.
“Terima kasih, pembantuku tersayang... wkwkwk” Canda Cakka.
“Masak aku Kanjeng Ratu sih??? Emang aku segitu mirip ya sama cewek??” keluh Debo, yang tak tega dirinya dibilang KANJENG RATU.
“MIRIP BANGET! Gak atuh bo,, nih! Bukunya” kata Patton, sambil memberikan buku lagi pada Debo.
“Thx” jawab Debo singkat. Lalu, ia pun tertuju pada Agni dan Oik yang tampak menghampiri mereka. Cakka yang kaget tiba2 Oik datang, langsung menjatuhkan buku2nya. Untung, buku itu jatuh di rerumputan, jadi gak rusak.
“Yaaah. Mas! Kok dijatuhin sih??” protes Patton yang susah2 bawain buku itu buat cakka.
“Ehm, iya nih, haha. Sorry” Cakka mencoba membereskan lagi buku2nya. Lalu, ia melihat sebuah tangan yang membantu mengambilkan buku2nya.
“Aku bantu yah. Hahaha” kata ceweek itu. Oik!! Cakka kaget.
“Oh, iya. Boleh-boleh” jawab Cakka salting.

Ternyata, Agni dan Oik sudah sampai dihadapn mereka. Debo menaruh bukunya diatas bangku taman yang ia duduki.
“Ada apa Ag??” tanya Debo penasaran.
“Mana Cakka? Mana Irsyad?? Mana mereka??? Ada hal penting... ini emnyangkut misi kita...” bisik Agni. Debo langsung tersenyum.
“Entar yah, aku panggilin Icad dulu...” Kata Debo. Ia berbalik, eh, taunya jas almamaternya mengenai tumpukan buku Debo, Hingga, BRUUUK, jatuh semua bukunya Debo.
“Aduuuuuh (OJAN MODE: ON) ini lagi si Debo! Jatoh juga bukunyaaaa! Oalah...” Patton dengan ikhlas membereskan buku2 debo yang jatuh.

“Nah, udah selesai” kata Oik sambil memberikan buku terakhir pada cakka. Cakka tersenyum.
“Makasih. Udah repot2 beresin buku aku” Cakka berterima kasih.
“Iya, gak papa” jawab Oik sambil membalas senyum Cakka. Yah, mereka malah senyum2an, sampe Patton tereak,
“Weei! Sekalian nih, beresin yang Debo!!”
Cakka dan Oik berhenti tersenyum, lalu melihat ke arah Patton. Mereka tertawa melihat buku2 debo yang jatuh juga.
“Iya, sini aku bantuin...” lagi-lagi, Oik membantu membereskan buku2 yang jatuh.

----

“Syad!” Panggil Debo, saat Icad sedang mebagikan buku untuk anak perempuan.
“Apa??” rspon Icad. Untung, buku2nya udah dibagiin semua.
“Pssst...” biski Debo, apa yang tadi Agni katakan.
“Ah! Ayo ke Agni...!” icad pun menarik tangan Debo, mereka menuju arah Agni, Cakka, dan ik berada.

Agni tersenyum melihat Debo datang m,embawa Irsyad. Agni pun melihat Oik, sudah selesai menyusun kembali buku2 Debo.
“Cakka, Oik, kesana yuk ah! Jangan disini!!!” Agni menarik Oik. Oik ditari lagi. Cakka menyusul...
“Eh, tunggu!!!!” kata Cakka, lalu, jas almamaternya JUGA mengenai 2 sekaligus tumpukan buku. Yaitu tumpuka buku nya Cakka, dan Debo. Patton kaget,
“OALAAAAAAAH! JATOH LAGI!!!! UUUUUUUEEEHH, GEMES AKU!” Patton gemas. Ia baru aja membereskan buku2 yg jatuh. Belom juga 1 menit, udah jatoh lagi tuh buku. Patton menarik napas panjang, ia melihat sekelilingnya. Ia melihat Obiet yang lagi bengong gak jelas.
“Biet!” panggil Patton. Obiet menoleh,
“ha? Apa?” Obiet menjawab dengan muka madesu nya.
“Nih, daripada bengong, beresin nih buku2nya!” kata Patton sambil menunjuk ke buku2 Cakka dan Debo yg jatuh. Obiet mengangguk patuh. Patton tertawa. Dalam hati. ‘ni anak gampang disuruh-suruh ia! Muka madesu nya itu lho... enggak nahaaaan’ batin Patton sembari senyum2 sendiri.

----

Agni mengumpulkan pasukannya (oalah... pasukan) di dekat lapangan basket. Ia menatap satu2 temannya. Dan mulai bercerita, tentang apa yang ia dengar dari Selly. Debo, Cakka dan Icad tampak terkaget-kaget.

“ayo kita cari kak Angel...” kata Debo semangat.
“Iya, aku setuju. Kita cari ka Angel” sekarang Oik yakin.
“Hu uh! Tapi, kita cari petunjuknya dulu... kita ke toilet asrama putri lantai 4!” usul Cakka.
“Kalian harus nyeludup dong??” kata Agni. Kan cowok gak boleh asal masuk.
“Iya, ada tangga darurat kan??? Kita lewat sana aja” Ide Icad muncul. Mereka setuju. Langsung, mereka menuju arah ke belakang gedung asrama putri, dimana ada tangga darurat disana.

mav ceritnya aneh. bersambung

No comments:

Post a Comment