Tuesday, June 30, 2009

part 3

yap yap... part 3! gak usah pek pembuka ya...

Part 3 – new student (bagian 2)

Angel mengantar Gita sampai di depan pintu kamar 15. Gita membuka pintunya. Dan waw, Gita terpana dengan isinya. Ia juga sedikit kaget juga, ternyata sudah ada yang menghuni kamar ini.

“Gita, ayo masuk! Oh iya, nih, koper-koper kamu! Bawa kedalam ya. Kakak mau balikin trolley ini dulu. Permisi...” pamit Angel. Gita tersenyum. Tak lupa, ia mengucapkan terima kasih.

%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%

“Patton! Pelan-pelan!” kata kakak asuh Patton, Septian, yang kualahan mengejar Patton yang terlalu bersemangat. Patton terlalu girang, ia tak sabar ingin masuk ke kamar asrama. Soalnya, saat ia lihat di internet, isinya bagus banget.

Patton kegirangan, sampai akhirnya, BRUUUK. Patton terjatuh, ia lupa, bahwa tali sepatunya belum terikat dengan benar. Pada saat itu juga, Septian tertawa. Patton memegangi lututnya, terasa nyut-nyutan.

“Makanya Patton! Turutin, apa kata kakak asuh mu ini...” kata septian bangga, masih sambil terkekeh puas.
Patton hanya cemberut dirinya ditertawakan. Ia pun kembali berjalan, masih dengan lutut yang sakit. Mulai dari hari ini, Patton berpikir, bahwa, ‘Terlalu semnagat, akibatnya Fatal!”.

Grek, pintu kamar Patton, kamar 16, dibuka oleh Septian. SIIIING. Di dalam masih kosong. Patton tambah gondok aja.
“Yah kak! Aku sendiri nih?” keluh Patton pada Septian.
“Iya lah! Nih, ambil koper-koper kamu... aku mau kebawah dulu. Mungkin aja ada temen sekamar kamu! See ya” Septian meninggalkan Patton sendiri. ‘Kakak asuh apaan tuh?’ keluh Patton dalam Hati. Ia pun dengan malas mengangkut kopernya ke dalam. Ia pun memilih kasur yang paling atas. Dan membaringkan tubuhnya.

%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%

“Aku Agni” kata seorang cewek berambut pendek, dan gayanya menandakan kalau ia anak yang tomboy. Gita terseyum pada Agni, lalu mendekati Agni.
“Aku Gita! Salam kenal~”
“Eh, aku Bantuin yah bawa kopernya” tawar Agni, melihat Gita sedikit kesusahan menganggkut kopernya. Gita merasa tertolong.
“Makasih! Eh, kamu tidur dimana?” tanya Gita, saat kopernya sudah masuk semua.
“Diatas. Dibawah aku masih kosong kok! Mau?” tawar Agni lagi. Gita tampak menimbang-nimbang.
“Gaaak ah! Mau di atas juga” akhirnya, Gita memutuskan tidir di ranjang atas. Gita mulai menaiki ranjangnya. Lalu merebahkan tubuhnya. Menutup matanya, entah kenapa ia lelah. Agni hanya diam, lalu ia melihat kak Angel datang, bersama 2 orang perempuan. Hm, mungkin ini 2 orang yang tersisa.

Angel mengatakan pada 2 cewek itu, untuk masuk dan beres-beres. 2 cewek itu mengangguk, lalu mulai mengangkut koper dan ransel mereka.

“Tolongin dong!” Pinta cewek berkucir kuda, memakai dress garis-garis dan sepatu fantofel, tampak lucu.
“Eh, iya” kata Agni sigap membantu cewek itu.
“Oik, gak sopan ah nyuruh-nyuruh gitu” kata cewek yang satu lagi. Cewek ini berbeda dari yang lain. Ia memakai jibab hitam. Rahmi namanya.
“Heheh, sorry...” jawab oik, pada Agni. Agni hanya tersenyum ramah sama Oik.

Tak lama setelah itu, merek berkenalan. Kecuali Gita, mungkin ia udah tidur duluan. Rahmi melihat ke ranjang Atasnya.

“Siapa cewek yang ada di atas aku?” tanya Rahmi kepada Agni. Agni menjawab,
“Gita... sst. Biar aja dia tidur... kayaknya dia capek” Agni melarang Rahmi yang awalnya ingin emmbangunkan Gita.

%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%

Patton masih diam di kamarnya. Belom ada teman yang datang. 5 menit... eh, tau-tau ada yang masuk sambil ngos-ngosan. Tampaknya, ia penghuni kamar 16 juga deh.

Tanpa basa-basi, Patton mendekati cowok yang ngos-ngosan itu.
“Kamar 16 juga?” tanya Patton datar.
“Ha? Iya... iya... hah...” jawab cowok itu, lalu tersenyum.
“Patton ya? Masih inget gue ga?” tanya cowok itu, pattton mengerutkan kening. Memang, Patton tampak mengenali cowok yang satu ini. Hm... patton berpikir keras.
“Lupa. Tapi kayaknya gue pernah liat lo sih” jawab Patton sambil garuk-garuk kepalanya. Cowok itu geleng-gelelng.
“Patton, patton... dasar! Gak bisa nginget-nginget muka orang ganteng sih! Gue Debo! Inget gak? Temen TK lo” terang cowok yang bernama Debo. Senyum Patton tiba-tiba terkembang.
“DEBOO! Adudyuuuh, debo ku cayaaaang, kita ketemyu lagyi!” kata Patton girang melihat Debo. Patton spontan mencubit pipi Debo yang emang imut. Debo rada kesel juga sih, pipinya dicubit-cubit.
“Uuuh, patton ah! Udah, aku mau masuk!” Kata Debo sambil menarik kopernya masuk ke dalam.

bersambung...

No comments:

Post a Comment