Tuesday, June 30, 2009

part 21

Part 21 – Finding Angel (bagian 3)

Patton, tamapk seru bermin dengan anak kamar 20. yah, selama temen sekamarnya ngilang, Patton memang jadi sama anak kamar 20. jadilah, Patton akrab dengan mereka. Itung2, biar nambah suasana baru.
“Ton., lo berani gak korek idung pake jempol kaki??” tanya Bastian sambil duduk disebelah Patton. Patton yang sedang melihat pertandingan seru antara Olin dan Obiet tampak kaget, lalu menaikkan satu alisnya.
“Jorok tau! Tapi,, bisa kok” jawab patton. Matanya masih tertuju pada TV.
“Ayo atuh, kita tandingan! Aku sama Abner pernah, terus yg menang aku! Mau gak ton???” tantang Bastian. Patton menatap bastian dari atas sampe bawah.pantas, dari penampilannya aja bastian termasuk anak yg jorok, jail, dan childish. Juga cengen. Patton akan merasa malu jika kalah sama orang yg kayak bastian.
“Hahaha. Siapa takut?” patton menerima tantangan bastian. Entah kenapa, setiap tantangan yg diberikan Bastian, pasti orang menerimanya. Apa karena mereka merasa seperti Patton??

----

Sementara Patton dan bastian sedang mengadu bakat (mungkin, bagi beberapa orang mengorek hidung dengan jari kaki adalah bakat! Bahkan, mungkin itu bakat tersembunyi anda saat ini, ya, bagi yang belum menemukan bakat pada diri sendiri. Makanya, cobalah tntangan satu ini! Mungkin inilah bakat tersembunyi anda), kita lihat ke bawah toilet aja ya.

“tempat apa ini??” tanya Agni, saat sampai dibawah, setelah menurui tangga. Ia melihat banyak pintu kayu. Seperti penjara saja.
“Apa ini tempat ka Angel di sandra kali yah?” kata Oik sambil maju kedepan. Ia ingin melihat kedalam disetiap pintu. Solanya, di setiap pintu ada lobangnya. Tapi, sayangnya, Oik terlalu pendek untuk itu. Debo, yang lebih tinggi dari Oik, melihat lebih cepat.
“kosong” kata Debo saat melihat kedalam pintu. Yang ada hanya kasur, dan kursi.
“Coba kamu cek satu2. mungkin ada kak Angel di salah satu ruangan disini” pinta Agni. Debo pun menurut, soalnya, hanya dia-lah yang paling tinggi.

---

“Cad, ada orang dibelakang kita ya??” bisik Cakka, saat ia merasakan ada yang mengikuti mereka.
“Ah?? Mana??” Icad berbalik. Memang, ada suara langkah kaki.
“Ssst, jangan2 itu...” cakka belom sempet ngomong, ia terpaku apa yang dilihatnya. JE!!! Dengan cepat Je menghampiri mereka.
“C,,,cc,, caaadddd...” Cakka mundur kebelakang. Begitupun Icad. Mereka berjalan mundur. Je makin mendekat. Ia membawa pisau, seperti mau menusuk mereka. Lagi2, Je tertawa. Denancepat pula, Je menarik Cakka dan Icad.
“AAA! Toloooong...!!!” teriak Cakka. Mereka berhasil Je tangkap. Dan tiba2, kesadaran Cakka dan Icad hilang...

----

“Mana sih?? Pintunya banyak banget” Debo masih mengecek 1 per 1 pintu yang ada. Gila, ada berpuluh2 pintu disini?? Sebenarnya, tempat apa sih ini??”Bo, bo! Sisnii!! Ada orang dateng!!!” kata Agni tiba2, setelah mendengar suara langkah kaki. Debo buru2 ke dekat agni. Untungnya, disitu gelap, lalu mereka bersembunyi di tumpukan kardus2 yang memang dar tadi ada disitu. Debo sedikit mengintip. Dan Debo pun kaget, Je yang datang. Dan tentu saja, dengan membawa cakka dan Icad dengan keadaan tak sadar. Lalu, Icad dan cakka dimasukkan kasar ke dalam satu ruangan disitu. Yah, tak jauh dari tempat Debo dkk bersembunyi. Setelah itu, Je tertawa.
“3 student!! How lucky i am!! I need more student! I’ll go back to school” katanya keras. Debo juga terkejut atas perkataan Je. Sebenarnya apa tujuan Je menculik para murid???

Setelah Je benar-benar pergi, Debo dkk keluar dari persembunyiannya.
“Deb, tadi siapa yang dateng?? Je ya?? Aku denger dari suaranya...” kata Oik memastikan.
“Iya! Dia ngebawa Icad dan Cakka ik!” kata Debo panik.
“Wah??? Iya??? Sekarang mereka dimana??” tanya Oik, cemas.
“Dipintu itu tuh!!” tunjuk debo, ke pintu yang tak jauh dari mereka.
“Ya udah, ayo kita buka!!” Agni mengkomando. Mereka pun ke pintu dimana Cakka dan Icad tergeletak (hadooh bahasanya) tak sadarkan diri.

---

Mr. Joe melihat bolongan terbuka di toilet lantai 4.
“Ah, sudah kuduga, mereka pasti kesana!!! Bahaya, mereka bisa mati! Harap hubungi Ms. Ira” kata Mr. Joe sigap. Ia pun buru2 menemui Ms. Ira dikantornya. (oh iya, perlu diinformasikan, bahwa guru2 yg lain juga ikut mencari, tak hanya Mr. Joe saja. Tapi, sayangnya tak bisa saya ceritakan ><).

---

DRAK!! DRAK!! Debo mencoba mendobrak pintu itu. Yah, gak dikunci sih. Masalahnya, pintu itu berat banget. Makanya harus didobrak seperti itu (pintu ini lebih berat dari ada pintu besi tadi). Dan BRAK, pintu itu berhasil debo buka. Oik dan Agni terlihat shock melihat cakka dan Icad tergelepak disitu.
“Cakka...” kata Oik langsung menghampiri Cakka.
“Irsyad!!” begitu pun Agni, yang langsung menghampiri Irsyad. Debo, masih ngos-ngosan karena mendobrak pintu. Lalu mendekati Cakka dan cad.

“Banguuuuuuuuuuuuuuuuun!!!” Debo menampar2 pipi Cakka, lalu Irsyad.
“Uuuh, gak usah sampe gitu banget kali booo” kata Agni, merasa kasihan saat debo menampar2 pipi kedua temannya yang tak sadarkan diri itu. Debo nyengir.
“Ada air gak??? Siram air aja” usul Oik,
“Oh iya ya... aku liat keluar dulu...” kata Agni, ia pun keluar ruangan. Lalu datang dengan segelas Air.
“Nah, sini ag!!” Debo mengambil segelas air itu, lalu mencelupkan tangannya. Dan mencipratkan sedikit air ke muka Cakka. Ada reaksi.
“WAAAAAAAAAA!!! Ampuuuun mbaak Oik!!! Saya bukan pelakunyaaa!!! Tapi mas Debo pelakunyaa mbakk!!!” Cakka tersadar dan langsung berteriak seperti itu. Agni, Debo dan Oik saling bertatapan. Cakka terlihat bingung.
“Lho??? Aku dimana??? Kalian???” Cakka menatap satu2 temannya.
“Ah, dasar!!! Kita juga gak tau apa nama tempat ini, tapi kalian tadi dibawa sama Je masuk ruangan ini...” jelas Debo. Ia pun bergeser, menuju Irsyad. Ia pun menyipratkan Air ke muka Icad. Dan, reaksinya pun sama:
“WAAA!!! Tikus got!!! Tikus got!!! Takuuut!!! Agni! Cover meee!!!” Icad tersadar. Icad juga kelihatan bangung. Teman2nya tertawa.
“Udah, udah, duh... cakka sama icad aneh ya. Mimpi apa sih??” tanya Oik. Icad dan Cakka bertatapan, lalu garuk2 kepala.
“Hahahahahaha, bukan apa apa kok, iya...” kata Cakka sambil nyengir.
“Iya iya, buakn apa-apa tuh... hehehe...” Icad juga mengiyakan. Hm... penasaran apa mimpi Cakka dan Icad?? Nanti yah, ini masih jadi rahasia penulis... mudah2an bisa diceritakan di akhir cerita :)
“Hm, whatever lah! Nah, mending kita cari kak angel!” Icad mengalihkan pembicaraan.
“Oh iya... haha. Ayo” kata Debo.

----

Di kamar 15, hanya ada Rahmi, dan juga gita. Cahya dan Ourel juga ada, mereka sengaja main ke kamar 15.
“Kamar kalian rapi!!” kata Ourel sambil muter2 di kamar 15. Rahmi terlihat sibuk dengan pulpen dan kertas nya. Ia sedang menulis surat untuk bundanya, di Aceh.
“Iya dong! Kamar 15!! Eh, mi, ngapain kamu??” Gita menjawab perkataan Ourel, lalu melongok ke pada Rahmi. Rahmi tersenyum,
“Hehe, lagi nulis surat buat bunda aku di Aceh!! Buat ayah juga sih...” jawab Rahmi sambil menulis. Sudah bait ke 14 mungkin ia menulis suratnya. Ada 3 lembar surat itu. Whiw.
“Buanyak amat mbak!!! Bunda kamu gak cape aja bacanya??” tiba2 Cahya ikut nimbrung.
“Enggak! Kata bunda, kalo nulis surat, yang banyak – banyak aja!!” jawab Rahmi keras. Cahya, Ourel, dan Gita Cuma manggut2.
“Entar kalian anterin aku ya ke bank siswa... mau ngirim ini” lanjut Rahmi.

----

“Kak angeeeeeeel...!!!” Panggil debo sambil masih mengecek satu-satu pintu. Begitu pun yang lainnya.

Angel mendengar suara adik asuhnya, Agni dan Oik. Uuuh, tapi angel kan mulutnya di lakban.
“MMMMMMHH!!!” angel hanya bisa seperti itu. Dan Icad mendengarnya.

“Eh, eh!!! Di pintu ini ada suara aneh!!! Buka yuk!!” ajak Icad, semua pun menganggik setuju. Tapi,
“Akh, sial! Dikunci!!” kata Icad kesal. Cakka pun merogoh sakunya, mengeluarkan kawat (gak tau tu kawat cakka dapet dari mana, good job deh vo cakka!).
“Awas, liat cakka beraksi ya” cakka pun maju ke dekat gagang pintu. Lalu memasukkan kawat itu ke lobang pintunya. Mengorek2ya, dan cekrek! Pintu terbuka.
“Hehehe, the mighty Cakka!!!” kata cakka sambil menepuk-nepuk dadanya.
“Hihi, lebih cocok, cakka the thief! Itu kan salah satu trik pencuri masuk ke rumah orang” kata Oik sambil terkikik, membuat tawa Agni, Icad dan Debo meledak. Cakka cuma manyun, dirinya di bilang ‘Thief’ yang artinya pencuri.
“Hahahahaha! Tapi, god job cak!! Gue juga mau kok belajar trik gituan ke elo” puji Icad, senyum cakka pun terkembang.
Mereka pun mebuka pintu itu, dan isinya,
“Kak Angel!!!” serbu Agni dan Oik. Mereka pun memeluk Angel erat, begitu pun angel yang terharu, dirinya diselamatkan. Jreeet, agni membuka pelan lakban yang menempel di mulut angel. Angle pun bernapas lega.
“Hiks, makasih ya... Agni, Oik, Irsyad, Cakka deboo... kakak bersyukur kalian dateng!” Angel berterima kasih sambil memeluk Agni dan Oik.
“Gak papa kak, kita kan harus saling menolong... kita kan sayang kak angel” kata Oik.
“Iya kak...” kata Agni. Di belakang, Debo, Cakka dan Icad hanya menangis sambil melihat adegan mengharu biru itu... (bohong ding, mereka gak nangis)

“Huhuhu, sedih banget yah! Kayak cinta fitri!!” kata Cakka sambil menutup matanya, lalu pura2 nangis.
“Iya huhuhuuu... kayak Air mata Cinta juga...” sekarang kata Debo. Mereka pelukan lagi deh. Icad Cuma geleng2 melihat Cakka dan Debo.
“Gini nih, keseringan nonton sinetron...! korban KSI (kekerasan sinetron indonesia).. ckckckck...”

Setelah kak angel dengan Oik dan Agni melepas rinduuu (doeh, emang Angel kemana??) mereka pun memutuskan keluar, tapi...

----

“gawat ini Mr. Joe! Mereka bisa mati!!!” kata Mr. Duta, sambil berlari. Mereka berlari menuju toilet lantai 4 asrama putri. Mr. Joe memberi tahu Mr. Dave, Mr. Duta, Ms. Winda dan Ms. Uchie. Mereka ditugaskan Ms. Ira untuk menyusul Cakka dkk.
“Ya!! Makanya!!! Kita harus cepat!” jawab Mr. Joe. Kalo dilihat, muka mereka pucat. Sangat takut muridnya dalam keadaan bahaya.

---

“Hahaha, kalian pikir kalian bisa keluar?!!” kata Je, yang menghadang mereka keluar. Icad, Cakka sama Debo Cuma bengong. Je ada tepat satu senti depan mereka.
“Huh!!! Kalian kok diem aja?!!! Awas!!!” Agni maju, BUK!!! Dia menendang perut Je. Tapi, je hanya mundur 3 senti. Tendangan Agni belum cukup kuat. Padahalkan, dia ikut latiham karate.
“MWAHAHAHAHAHA!!! Useless!! You cant defeat me!” katanya keras. Melihat agni udah maju, Icad menonjok Je, Cakka juga, tapi debo enggak. Dia nyari sesuatu buat je tak sadarkan diri.
“Debo!! Bantuuu!!” kata Icad, masih berantem sama Je. BUAKH!! Icad kena tonjok tepat dipipi. Icad tersungkur.
“Icaaaaad!!” teriak semua. Cakka makin menjadi, dan BUAKKH!! Cakka juga terkena tonjok Je. “Cakkaaaa!!”.

“Mwaahhahaha” je tertawa. Melihat semua nya sudah gak karuan, Oik maju. Semua kaget, Oik ngapain???!!
“Oik!!!” teriak anak cowok.

BUAKH!! DZIGGH!! BANG!! DRAK!!! JEPRET!!! DUAKH!!! BRAK!!! *^&%$#$$@#!!
(di sesi ini, cakka masih sempet-sempetnya foto2 lho! Walaupun mukanya udah bonyok, dia masih bisa foto2. mau jadi fotografer kali ya??)

Brak, je terjatuh. Tak sadarkan diri. Oik meregangkan ototnya. Semua tersikap apa yang dilakukan Oik tadi. Apalagi anak cowok,
“Hmp! Ini balasan yang udah ganggu dan ngelukain temen oik!” kata Oik. Semua terbengong-bengong,
“cakka, Icad, kalian gak papa kan?” tanya Oik sambil mendekati Icad dan Cakka yg tersungkur.
“Aku... gak papa” kata Icad, langsung bangkit. Kecuali Cakka.
“Huua, sakit nih oik!!” kata cakka sambil memegang pipinya yang lebam.
“Mana liat?” kata Oik sambil mau memegang pipi Cakka.
“Jangan dipegang!! Sakit...” cakka menolak. Debo mendekati Cakka. PLAK, dia memegang pipi cakka lumayan keras.
“AW! Debo!!” Cakka menepis tangan debo.
“Deu, gak sakit ah!! Itu mah biar oik merhatiin yah?? Euh, si cakka teh keluar sipat manjanya ih” kata Debo. Cakka Cuma manyun, mukanya memerah. Semua tertawa.

DRAP DRAP DRAP! Guru-guru datang, semua tersenyum.
“Sir!!!” semua mengerubungi Mr. Joe yang datang paling pertama. Mr. Joe bernapas lega. Melihat Je sudah tersungkur.

“Kalian gak papa kan??” tanya Ms. Winda dan Ms. Uchie.
“Saya, Kak Angel dan Agni baik-baik aja Miss! Tapi paling... Cakka sama Icad bu, mereka kena bogem mentah dari Je miss...” jawab Oik. Ms. Uchie melihat Ke arah Icad dan cakka yang mukanya bonyok.
“Hhh... habis ini kalian langsung ke UKS ya...” kata Ms. Winda pada 2 cowok yang sok jago itu (iyehahaha, icad sama cakka sok jago!).

Mr. Dave dan Mr. Duta memborgol dan mengikat Je yang tak sadarkan diri, dan berniat menjebloskannya pada penjara, selamanya!!! Mereka pun mengangkut Je kembali ke sekolah . mereka pun kelur dengan membawa kemenangan.

yay!!! bersambung! cerita masih berlanjut

No comments:

Post a Comment