Tuesday, June 30, 2009

part 7

Part 7 – MOS (?) (bagian 1)

Sion buru-buru bergegas ke kamar 20, tempat anak asuhnya. Sion membuka dengan kunci serep yang ia punya. Lalu membangunkan anak asuhnya, sudah jam 5 pagi.

“Obiet, Abner, Olin, Bastian bangun semuaaa” kata Sion keras, hingga membangunkan ke 4 adik asuhnya.

“Hoaaaam... kak, emang sekarang jam berapa sih?” gumam Olin, matanya masih setengah melek.
“jam 5! Ayo! Entar Mr. Jim meriksa ke sini loh. Kalo tau pada belom bangun, bisa gaswat!” ancam Sion.

Mr. Jim adalah pengawas asrama putra. Dia selalu patroli keliling keliling kamar. Ia mengawasi kalo ada murid yang masih keluyuran. Tenta aja, kalo ketahuan bisa dapat hukuman yang dijamin bisa bikin jera.

Buru-buru, Obiet, Olin, Abner dan Bastian bergegas ke kamar mandi yang sudah penh dari jam 4 tadi.

%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%

Irva menuju kamar cadangan, melihat keadaan adik asuhnya. Irva tersenyum lebar, ternyata mereka sudah bangun dan sudah ada yang siap untuk MOS hari ini.

Shila melihat ranjang Irva yang kosong. Ia pun mengucek-ngucek matanya. Hm, paling lagi nge-cek adik asuhnya. ADIK ASUH! Auh, shila lupa dengan adik asuhnya. Ia pun bergegas ke lantai 3, menuju kamar nomor 17. dan benar, adik asuhnya belum bangun.

“Kak angel, pake baju ini kan?” tanya Gita menunjukkan jas almamater, kemeja putih, rok putih, dan dasi biru. Angel mengangguk sambil menyisir rambut halus Oik. Lalu memberikan jepit kupu-kupu warna putih.
“Nah, Oik kan jadi lucu” komen Angel. Oik tersenyum.
“Makasih kak angel” Oik mengucapkan terima kasih.

Agni masuk ke kamar setelah mandi. Ia melihat Oik yang sudah siap dengan seragamnya. Agni juga sudah siap, ia hanya tinggal mengeringkan rambutnya yang basah.

“Nah, sini agni! Kak angel make over” tawar kak Angel sambil megambil hair dryer dan sisir. Agni sih gak keberatan kalo Cuma diginiin. Tapi kalo udah pake bedak, blush on, lipstik, segala macem, ogah deh!

Rahmi sudah siap, ia rapi banget. Gita juga udah siap. Mereka udah siap mau ke sekolah, dipandu oleh Angel. Oh iya, tak lupa mereka membawa tas. Angel menuntun adik asuhnya itu ke lapangan.
%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%

Gabriel udah siap sama tim OSIS nya. Tinggal menunggu anak-anak kelas 1 lengkap aja.

“Kalian diem disini aja dulu ya” kata Septian pada Adik asuhnya.
“Iya kak” kata Debo, Patton, Irsyad dan Cakka serempak.

Irsyad tampak celingukan ke arah tempat duduk cewek. Patton rada risih icad (Irsyad) yang celingukan gak jelas.
“cad, ngapain sih? Ngeceng ia?” tebak Patton.
“Iya! Abis, gue bete, mending liatin cewek disebrang” jawab icad sejujur jujurnya. Cakka tertawa, begitu pun Debo.

Gak lama, rombongan Obiet datang, mereka duduk di dekat anak-anak kamar 16. Debo melongok ke rombongan kamar 20. muka mereka kusut.

“Hey, muka kalian kok kusut banget?” tanya Debo pada Abner yang duduk disebelahnya.
“hooo. Kita tidur larut banget. Habis gulat” kata Abner nagsal berat. Tapi bodohnya, Debo percaya aja mereka habis gulat.
“Hah? GULAT?? Siapa yang menang??” tanya debo penasaran. Ini membuat Abenr jadi bangkit lalu tertawa.
“Jyakakakak! Ni anak percaya lagi! Gak lah, kita gak habis gulat! Tapi perang bantal...” jelas Abner.

Debo merasa malu. Ia pun menyudahi percakapan singkat dengan Abner. Lalu, ia fokus sama Gabriel yang berdiri di depan anak kelas 7. sudah mau mulai ternyata.

NGIIIK, mike berbunyi. Menandakan sudah nyala mikenya. Gabriel pun mulai berbicara.

“ngg... saya gak tau mau ngomong apa nih, eeehh,, to the point aja deh. Oke, saya bakal ngebagi kalian jadi beberapa kelompok. Eehh, nih, Riko bakal negbacain siapa-siapa aja kelompoknya. Oh iya, ini dibagi dalam beberapa Laskar...” terang gabriel. Semua mengangguk menegerti. Gabriel pun menyuruh Riko kedepan untuk membacakan kelompok-kelopmpoknya.

“Eh, laskar #1, Dina, Artam, Obiet, Abner, Selly, dan Cahya”
“laskar #2, Rahmi, Oik, Ferry, Cakka, Olin, dan Irsyad”
“laskar #3, Fahmi, Rena, Gita, Debo, Ourel dan Bastian”
“laskar #4, Patton, Agni, Chika, Ilham, Emil, Dan Osa”

Terus, ada banyak laskar yang disebutkan Riko. Lalu, gabriel menyuruh tiap laskar bergabung dengan laskar yang lain. Laskar 1, 2, 3, dan 4 menyatu. Lalu mereka membuat sebuah lingkaran.

Pembina 4 laskar ini Shila, Sivia, dan Septian. Mereka pun mengambil tempat berkumpul mereka dibawah pohon beringin. Septian pun megambil alih buat memulai acar perkenalan ini.

bersambung....

No comments:

Post a Comment